update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Kapal Nelayan di Cilacap Terbakar karena Kompreng

Kapal Nelayan di Cilacap Terbakar karena Kompreng

Sebuah kapal Kopreng Duduk Berkah Ilahi milik nelayan mengalami kebakaran di Dermaga 3 area Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) pada Kamis (07/12/2023). Kejadian bermula saat kapal sedang bersandar sekitar pukul 13:13 WIB. Saat itu, di dalam kapal sedang ada aktivitas memasak di dekat genset. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah seorang nelayan bernama Sarno Robidin (61). Saat itu, ia sedang membersihkan ikan di dekat dapur kapal, dan tanpa sengaja melihat api yang sudah membakar sebagian dapur saat menoleh ke belakang. “Setelah mengetahuinya saksi kemudian mengambil APAR (alat pemadam api ringan) dan mencoba memadamkan api. Namun api justru semakin membesar,” ungkap Kepala UPT Damkar Cilacap, Supriyadi. Lebih lanjut, saksi pun kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke dermaga. Pemilik kapal yang mengetahuinya bernama Sarno (41) kemudian berusaha menyelamatkan kapalnya yang terbakar dengan masuk ke dalam kapal lalu membawa kapal ke tengah dermaga dibantu nelayan lainnya bernama Herman (35). Saat Herman sedang menurunkan jangkar, api semakin membesar dan jangkar tiba-tiba putus. “Pemilik kapal dan nelayan tersebut kemudian memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan melompat dari kapal,” kata Supriyadi. Adanya kejadian tersebut, salah seorang Security PPSC kemudian melapor dan meminta bantuan ke pihak Damkar. “Setelah menerima laporan, kami menerjunkan tim ke lokasi kejadian,” ucap Supriyadi. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 13:30 WIB, petugas kemudian melakukan pemadaman dengan menggunakan foam. Api berhasil dipadamkan pukul 14:30 WIB. Setelah padam dilanjutkan overhaul sampai pukul 15:15 WIB. “Proses pemadam berlangsung kurang lebih 1 jam dengan menghabiskan 12 ribu liter air,” jelas Supriyadi. Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari kompor gas. Dan akibat kejadian itu, pemilik kapal mengalami kerugian mencapai Rp 150 juta.