Manager Kampanye Badan Pemenangan Repol-Ardo (BP-Redo), Khairil Amri, menegaskan bahwa pasangan nomor urut 1 tidak pernah melakukan pengumpulan data atau meminta KTP kepada masyarakat. Dia membantah adanya timnya yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Amri meminta kepada masyarakat yang dikunjungi oleh orang yang mengaku berasal dari tim Repol-Ardo untuk tidak memberikan informasi pribadi atau KTP. Jika ada pihak yang meminta data tersebut dan mengaku dari Repol-Ardo, dia menyarankan untuk memfoto atau merekam kejadian tersebut agar dapat dilaporkan ke penegak hukum.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap aksi oknum yang mungkin saja memanfaatkan momen pilkada untuk kepentingan pribadi. Amri menegaskan bahwa tim Repol-Ardo tidak terlibat dalam kegiatan pengumpulan data tersebut, dan jika ada bukti dan saksi yang lengkap, dia siap membawa kasus ini ke ranah hukum.
Amri juga menyatakan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh upaya untuk menjatuhkan elektabilitas dari pasangan calon tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas dan tetap waspada.
Pewarta: Yudha Pratama
Editor: Mahrus Sholih
Artikel ini dapat diakses lebih lanjut di Google News SUARA INDONESIA.