Polres Metro Jakarta Utara menegaskan bahwa kasus perebutan sepeda motor yang berujung penganiayaan hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia di Bundaran Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, pada Rabu (2/10) malam merupakan masalah pribadi, bukan konflik antarsuku dan ras.
Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polres Metro Jakarta Utara, AKP M. Fauzan Yonadi, menyatakan bahwa ini bukan konflik suku, agama, dan ras, tapi murni karena pelaku dan korban saling mengenal. Ini adalah konflik personal.
Hasil visum sementara menunjukkan bahwa korban meninggal dunia karena luka bacok di lengan kanan yang mengakibatkan pembuluh darah besar terputus dan pendarahan pada bagian kepala karena luka robek.
Barang bukti yang diamankan termasuk senjata tajam jenis golok, jaket abu-abu milik tersangka, dan pakaian korban yang berlumuran darah.
Polisi tengah mengembangkan kasus ini dan berusaha menangkap tersangka lainnya. Video viral terkait penyerangan di kampung di mana korban meninggal dunia sedang dalam pengembangan.
Pihak kepolisian menyebut bahwa petugas masih memeriksa saksi dan belum dapat menentukan jumlah pelaku. Namun, berdasarkan keterangan saksi, dikenal bahwa pelaku adalah pria berinisial S dan K.
Kengerian yang menyebabkan korban jiwa berasal dari pertemuan kelompok korban dengan pelaku di Cengkareng. Setelah pertemuan tersebut, mereka menuju ke Bundaran Kamal Penjaringan dan saat di lokasi, sepeda motor korban dicuri oleh pelaku.
Korban dan teman-temannya melakukan pencarian terhadap pelaku yang akhirnya berhasil ditemukan. Namun, cekcok mulut terjadi antara kelompok korban dan pelaku, yang menyebabkan kerumunan warga melakukan pengejaran.
Dalam kejar-kejaran tersebut, korban terluka dan akhirnya meninggal dunia. Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman pasal pengeroyokan. Tersangka lainnya masih dalam pengejaran dan pengembangan kasus.