Memasang aki motor dengan ampere-hour (Ah) yang lebih besar dari standar pabrik – Apa Efeknya?
Dalam berbagai forum otomotif dan grup WhatsApp, sering kali muncul pertanyaan seputar keamanan memasang aki motor dengan kapasitas Ah yang lebih besar dari yang disarankan pabrik. Banyak pemilik motor merasa aki bawaan cepat drop, terutama setelah menambahkan aksesori seperti charger HP, lampu LED, atau speaker untuk touring. Meskipun secara logika peningkatan kapasitas aki dapat membuat motor tidak mudah drop, namun hal ini tidak semudah yang terlihat.
Menurut Honda Community, memperbesar kapasitas aki tidak secara langsung merusak sistem motor. Sistem pengisian dalam motor modern berdasarkan tegangan, bukan kapasitas Ah. Meskipun kapasitas aki yang lebih besar hanya membuat daya tersimpan lebih banyak, namun ada batasan yang harus diperhatikan.
Perbedaan kapasitas aki yang masih rasional, seperti dari 5 Ah menjadi 6 atau 7 Ah, masih dapat diisi secara normal oleh sistem charger motor. Namun, jika perbedaannya terlalu ekstrem, misalnya memasang aki yang jauh lebih besar dari standar, maka waktu pengisian menjadi lebih lama, regulator bekerja lebih berat, dan suhu kerja komponen pengisian bisa meningkat dalam jangka panjang.
Pemilik motor seringkali tergoda untuk mengganti dengan aki yang lebih besar dengan harapan starter akan lebih bertenaga. Namun, hal ini bisa mengecewakan jika faktor mekanis dan kelistrikan lain tidak ideal. Sistem kelistrikan motor dirancang sebagai satu kesatuan, sehingga jika ingin meningkatkan kapasitas aki, sebaiknya tidak melebihi satu tingkat di atas standar pabrik dan memilih merek yang kualitasnya terjamin.
Maka dari itu, sebaiknya mempertimbangkan dengan matang sebelum mengganti aki motor dengan kapasitas yang lebih besar, untuk memastikan tidak hanya performa motor yang terjamin, namun juga keamanan sistem kelistrikan yang terjaga.












