Alasan Google Hentikan Driving Mode di Google Maps

Google telah resmi menghentikan fitur praktis bernama Driving Mode di Google Maps, mengejutkan banyak pengguna Android yang telah mengandalkan fitur ini selama bertahun-tahun untuk memudahkan aktivitas berkendara. Meskipun terasa tiba-tiba, langkah ini sebetulnya sudah direncanakan oleh Google sebagai bagian dari strategi produk dan pengembangan teknologi asisten digital mereka.

Driving Mode pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 sebagai bagian dari ekosistem Google Assistant. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengakses navigasi, kontrol musik, panggilan telepon, hingga asisten suara dalam satu antarmuka sederhana. Namun, fitur ini mulai mengalami penyusutan fungsi seiring waktu, hingga akhirnya pada awal 2025, sejumlah pengguna melaporkan bahwa Driving Mode benar-benar menghilang.

Beberapa alasan di balik keputusan Google untuk menghapus Driving Mode antara lain adalah transisi ke Gemini, yang merupakan sistem AI generasi baru yang dianggap lebih pintar dan fleksibel dibandingkan dengan Google Assistant. Selain itu, fungsi Driving Mode dinilai tumpang tindih dengan Android Auto, yang dirancang khusus untuk kendaraan dengan layar infotainment.

Penghapusan Driving Mode meninggalkan celah bagi sebagian pengguna, seperti hilangnya kemudahan akses, kurangnya ramah bagi mobil lama, dan potensi distraksi yang meningkat. Meskipun begitu, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan, seperti menggunakan Android Auto, menunggu integrasi dengan Gemini, atau mencoba aplikasi pihak ketiga sebagai pengganti sementara.

Meski banyak pengguna merasa kehilangan fitur praktis tersebut, Google nampaknya berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman baru yang lebih terintegrasi di masa depan. Pengguna diharapkan untuk beradaptasi dengan menggunakan Android Auto, mencoba aplikasi alternatif, atau menunggu pembaruan dari Gemini. Hal ini menandai bahwa Driving Mode kini menjadi sejarah, dan Google Maps akan memasuki babak baru.

Source link