Alasan Mengapa Gen Z Lebih Memilih Freelancer

Generasi muda dari Gen Z semakin tertarik untuk menjalani karier sebagai freelancer daripada bekerja secara tradisional di kantor. Hal ini merupakan tren global yang tidak terjadi begitu saja, melainkan didorong oleh alasan-alasan fundamental yang terkait dengan gaya hidup, fleksibilitas, serta preferensi dalam mengatur waktu dan karier.

Berdasarkan survei global pada Februari 2025, sekitar 70 persen Gen Z saat ini aktif sebagai freelancer atau berencana untuk menjadi freelancer di masa depan. Data juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh Gen Z freelancer bekerja lebih dari 40 jam seminggu.

Salah satu alasan untuk tren ini adalah nilai fleksibilitas akan waktu dan lokasi kerja. Gen Z menghargai kebebasan dalam menentukan waktu dan tempat bekerja, yang tidak terbatas oleh jadwal kantor tradisional. Mereka juga peduli akan keseimbangan hidup dan kesehatan mental, dimana bekerja sebagai freelancer memberi mereka pengaturan waktu yang mendukung kehidupan pribadi.

Selain itu, freelance memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk mengekspresikan kreativitas, memilih proyek sesuai passion, dan membangun portofolio sendiri. Generasi ini juga terbiasa dengan teknologi dan mampu mengadopsinya dengan cepat demi meningkatkan efisiensi kerja.

Meskipun ada tantangan seperti kesepian dan ketidakpastian pendapatan, keuntungan dan keseimbangan yang didapat dari bekerja secara mandiri jauh lebih menarik bagi Gen Z daripada struktur kerja kantor konvensional. Mereka menjadikan pekerjaan freelance sebagai pilihan untuk mengeksplorasi potensi, menghindari rutinitas, dan membentuk karier sesuai dengan nilai-nilai pribadi.

Dengan kemampuan adaptasi teknologi dan semangat untuk mencapai keseimbangan hidup, Gen Z membuktikan bahwa menjadi freelancer bukan hanya tren belaka, melainkan juga pilihan karier yang menarik bagi generasi masa kini.

Source link