Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dengan menghilangkan praktik pemberian bonus, yang dikenal sebagai tantiem, kepada komisioner BUMN. Prabowo menekankan hal ini dalam pidato kuncinya di Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang. Prabowo menyoroti bahwa banyak aset BUMN yang telah disalahgunakan dan tersebar selama bertahun-tahun. Dengan mengkonsolidasikan aset-aset ini di bawah Danantara, Indonesia kini telah mendirikan kehadiran yang signifikan di dunia keuangan global, dengan dana kedaulatan yang menempati peringkat kelima secara global, setelah Norwegia, Tiongkok, dan Abu Dhabi. Namun, Prabowo mengkritik praktik pemberian bonus kepada komisioner BUMN, bahkan ketika perusahaan menghadapi kerugian, menyebutnya sebagai tidak adil secara mendasar. Ia menekankan pentingnya menghapus bonus tersebut sebagai bagian dari agenda reformasi yang lebih luas untuk mempromosikan integritas dan profesionalisme di dalam perusahaan-perusahaan milik negara. Prabowo menjelaskan bahwa mereka yang menentang reformasi ini tidak dipersilakan, karena ada banyak individu muda yang siap untuk mengemban tanggung jawab.
Prabowo Halts SOE Commissioner Bonuses: People’s Impact

Read Also
Recommendation for You

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah kembali ke tanah air setelah menghadiri perayaan 80 Tahun Kemenangan…

Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah kunjungan negara ke Beijing, di mana ia menghadiri Perayaan…

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Xi Jinping di Beijing memiliki dampak signifikan dalam hubungan antara…

Pada tanggal 3 September, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menerima kunjungan dari Presiden Indonesia, Prabowo di…

Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…