Konflik pengelolaan situs makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik berlangsung selama bertahun-tahun akhirnya berakhir damai setelah mediasi antara Yayasan Makam Giri, Perkumpulan Keluarga Besar Keturunan Kanjeng Sunan Giri, dan ahli waris juru kunci Makam Sunan Giri (Kaum Giri). Proses mediasi yang cukup alot berakhir dengan penandatanganan perjanjian bersama di kantor Kecamatan Kebomas, disaksikan oleh Forkopimcam Kebomas, MUI, dan tokoh desa setempat. Perjanjian tersebut menandai akhir dari perselisihan yang telah berlangsung lama, dengan yayasan dan kaum Giri setuju untuk melebur pengelolaan situs menjadi satu kepengurusan yang baru. Kaum Giri yang terdiri dari 14 anggota juga menyetujui penempatan empat perwakilan dalam kepengurusan Yayasan Makam Sunan Giri yang baru. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan legalitas, transparansi, dan mencegah konflik berkelanjutan. Konflik ini bermula pada pertengahan 2012, ketika ketua Yayasan Makam Giri diduga mengambil alih kunci cungkup makam setelah sesepuh juru kunci meninggal, dengan Kaum Giri menuntut perubahan sesuai adab dan tradisi. Proses mediasi yang berakhir dengan baik menandai langkah positif dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun di situs makam Sunan Giri, Gresik.
Penyelesaian Damai Konflik Pengelola Makam Sunan Giri Gresik

Read Also
Recommendation for You
Edisi Minggu 21 September 2025 merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi banyak orang. Acara khusus ini…

Edisi Sabtu 20 September 2025 menawarkan berbagai acara hiburan yang menarik untuk dinikmati. Dari konser…

Stapa Center Jember, melalui Koordinator Eri Andriani, telah menyelesaikan program Funtastics: Family Unleashed Creativity and…

Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kabupaten Bondowoso yang dihadiri oleh Bupati Abdul Hamid Wahid…