Lebih dari 100 Juta Unit Terpengaruh: Dampak dan Solusi

Krisis airbag Takata telah menjadi skandal keselamatan yang sangat serius dalam sejarah otomotif. Berawal dari laporan ledakan airbag pada tahun 2007, masalah ini mengakibatkan penarikan lebih dari 100 juta kendaraan di seluruh dunia dan menyebabkan puluhan kematian akibat serpihan berbahaya dari airbag yang meledak saat kecelakaan. Kronologi, penyebab, dan tindakan yang diambil oleh produsen dan pihak berwenang menjadi sorotan dalam skandal ini.

Kasus pertama ledakan airbag Takata terjadi di Arizona, AS, pada Februari 2007, yang melibatkan Honda Civic tahun 2001. Sejak saat itu, penarikan kendaraan secara bertahap dilakukan karena bahan ammonium nitrat tanpa agen pengering yang digunakan dalam inflator airbag tersebut rentan meledak tak terkendali jika terpapar kelembapan dan suhu tinggi dalam jangka waktu lama. Penarikan kendaraan akibat masalah ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah otomotif, mencapai sekitar 67 juta kendaraan di Amerika Serikat dan 100 juta di seluruh dunia.

Dampak tragis dari skandal ini juga terasa, dengan lebih dari 28 kematian yang tercatat di AS sejak tahun 2009 akibat serpihan logam dari airbag yang menjadi penyebab cedera fatal. Produsen besar seperti Toyota, Nissan, dan Stellantis, serta perusahaan lainnya, telah meminta pemilik mobil dengan airbag Takata untuk tidak mengendarai kendaraan mereka hingga perbaikan dilakukan. Takata sendiri mengajukan kebangkrutan pada Juni 2017 dan sebagian bisnisnya dibeli oleh Key Safety Systems.

Skandal airbag Takata menunjukkan betapa pentingnya kontrol kualitas dan regulasi keselamatan dalam industri otomotif. Dengan menghasilkan recall massal, korban jiwa, dan perintah larangan berkendara, skandal ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh industri dan konsumen: keamanan harus menjadi prioritas utama yang tidak boleh dikompromikan.

Source link

Exit mobile version