Di tengah peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Gerakan Penolak Lupa (Gepal) menggelar reuni dengan tema “Refleksi Bukan Solusi” sebagai ajang pertemuan lintas generasi aktivis. Acara yang diadakan di Gresik pada Senin (11/8) ini menjadi momen penting untuk merumuskan kembali gerakan yang sesuai dengan tantangan zaman. Suasana hangat tercipta dengan kehadiran grup musik lokal seperti Shanty Sena, Bunga Bangsa, dan Attitude yang turut meramaikan acara.
Peserta reuni, mulai dari tokoh pergerakan era reformasi 1998 hingga aktivis muda, duduk bersama untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan strategi gerakan ke depan demi kemajuan bangsa, khususnya Kabupaten Gresik. Ketua Gepal, Abdul Wahab, menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas kondisi bangsa yang dianggap semakin menjauh dari rakyat. Dalam forum ini, tidak hanya sentimen nostalgia yang disampaikan, namun juga evaluasi terhadap kemerdekaan saat ini apakah sudah sesuai dengan cita-cita para tokoh seperti Tan Malaka atau justru seperti sindiran Widji Thukul.
Mantan aktivis 1998 yang kini menjadi anggota DPRD Gresik, Yuyun Wahyudi, berpendapat bahwa forum semacam ini harus diadakan secara rutin sebagai ajang serap aspirasi dan kolaborasi antarorganisasi. Achmad Humaidi, aktivis Forum Mahasiswa Jombang (Formajo), menegaskan bahwa gerakan masa kini tidak boleh hanya bersifat reaktif, namun juga harus membangun kesadaran kritis yang sejati. Acara yang dihadiri oleh berbagai elemen seperti PMII, FPPI, PP Gresik, serta sejumlah LSM dan NGO lainnya mencerminkan dukungan yang kuat terhadap reuni lintas generasi ini.