40 lansia lintas agama dan etnis di Bondowoso meraih gelar wisuda dari Sekolah Lansia Tangguh Ceria. Seremoni wisuda yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso menjadi momen bersejarah bagi para lansia tersebut. Dalam acara tersebut, terlihat keberagaman lansia dari berbagai latar belakang agama dan etnis, seperti Jawa, Madura, Tionghoa, Ambon, Dayak, hingga Bali. Program wisuda tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Bondowoso, Kepala Dinas Sosial, dan beberapa pejabat lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemberdayaan lansia di Bondowoso.
Program Sekolah Lansia Tangguh Ceria ini merupakan inisiatif dari usulan tokoh agama yang bertujuan untuk memberikan ruang belajar bagi lansia dari segala golongan. Selain meningkatkan kualitas hidup lansia dan harapan hidup di Bondowoso, program ini juga menjadi bagian dari pemberdayaan lansia yang lebih besar. Dengan menggunakan pendekatan tematik dalam kurikulumnya, Selantang Ceria menawarkan 12 materi yang relevan dengan kebutuhan lansia, mulai dari kesehatan hingga penguatan mental.
Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah, Selantang Ceria memastikan kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, melainkan juga melibatkan rekreasi edukatif, seperti kunjungan ke Malang. Penerapan penilaian berdasarkan keaktifan, kedisiplinan, dan semangat belajar lansia menjadi upaya untuk memberdayakan mereka tanpa memberikan beban berlebih.
Dukungan penuh dari keluarga dan kehadiran anggota keluarga menjadi kunci keberhasilan dalam membangun semangat belajar lansia. Dengan diwisudanya angkatan pertama dari Sekolah Lansia Tangguh Ceria, Bondowoso mencatatkan sejarah baru dalam pemberdayaan sosial bagi lansia. Program ini bukan hanya sebagai bentuk komitmen terhadap kesejahteraan lansia, namun juga menjadi model inklusi sosial berbasis keberagaman yang patut diapresiasi.