Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengadakan rapat koordinasi lintas sektor untuk meningkatkan sinergi dalam upaya mengurangi kemiskinan ekstrem dan mengembangkan ekonomi lokal. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak seperti pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan pelaku UMKM dengan tujuan merumuskan langkah konkret dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Lebak.
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pihak terutama dunia usaha dalam memberikan akses pekerjaan bagi keluarga miskin ekstrem. Diharapkan kolaborasi ini akan membantu menekan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak. Selain itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak, Yosep Holis, menyebutkan bahwa angka kemiskinan di daerahnya masih tinggi, namun tren penurunan jumlah keluarga miskin ekstrem terjadi berkat intervensi pemerintah pusat dan program multisektor.
Pemkab Lebak menargetkan untuk menurunkan angka kemiskinan hingga 4 persen pada tahun 2045. Yosep menegaskan bahwa sinergi antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam mencapai pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Sinergi ini merupakan wujud nyata semangat kolaboratif dalam membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi antara semua pihak diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Lebak.