Pernahkah Anda berpikir bahwa minum segelas alkohol sebelum tidur dapat membantu Anda lebih rileks dan tidur lebih nyenyak? Namun, kenyataannya tidak seperti yang Anda pikirkan. Alkohol sebenarnya dapat memicu gangguan tidur dan bahkan menyebabkan insomnia, bukan meningkatkan kualitas tidur.
Alkohol memang memiliki efek penenang ringan yang membuat seseorang lebih cepat tertidur. Namun, efek ini biasanya hanya berlangsung pada awal tidur. Setelah beberapa jam, alkohol justru dapat mengganggu pola tidur alami dan fase tidur terdalam, yaitu Rapid Eye Movement (REM). Gangguan ini bisa berujung pada mimpi buruk, parasomnia, dan bahkan risiko sleep apnea.
Perlu diketahui bahwa efek alkohol terhadap tidur berbeda antara pria dan wanita. Wanita cenderung mencapai tahap tidur kedua lebih cepat, tetapi tidur nyenyak bisa lebih singkat. Gangguan tidur akibat alkohol juga bisa membawa dampak keesokan harinya, seperti rasa pusing dan penurunan kadar hormon melatonin dalam tubuh.
Sebagai gantinya, ada baiknya mulai mempertimbangkan kembali kebiasaan minum alkohol sebelum tidur. Pola tidur yang sehat, lingkungan tidur yang nyaman, dan rutinitas tidur yang teratur tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan tidur berkualitas dan terhindar dari gangguan tidur yang disebabkan oleh alkohol.