Kekecewaan Terbesar dalam Sejarah NBA Draft

Setiap ajang NBA Draft merupakan momen penting bagi klub-klub untuk menemukan bakat masa depan. Tim yang memiliki hak pilihan pertama memiliki harapan tinggi untuk menjadikan pemain mereka seperti LeBron James, Tim Duncan, atau Shaquille O’Neal. Namun, tidak semua first pick berakhir dengan sukses. Ada pemain yang tidak mampu memenuhi ekspektasi karena berbagai alasan seperti cedera, minimnya perkembangan, atau tidak sesuai dengan gaya permainan profesional.

Anthony Bennett, pilihan pertama Cleveland Cavaliers dalam NBA Draft 2013, adalah salah satu contoh kegagalan besar. Sampai saat ini, Bennett hanya mampu mencetak 658 poin dalam 151 pertandingan NBA, menjadi yang terendah di antara all-time first pick sejak draft dua putaran. Kwame Brown, Michael Olowokandi, Greg Oden, Pervis Ellison, Markelle Fultz, Andrea Bargnani, dan Deandre Ayton adalah beberapa nama lainnya yang juga dianggap sebagai pilihan pertama terburuk dalam sejarah NBA Draft.

Meskipun beberapa pemain seperti Bennett dan Brown gagal berkembang seperti yang diharapkan, ada juga pemain seperti Fultz, Ayton, dan Bargnani yang mampu menunjukkan potensi, meskipun tidak sesuai dengan ekspektasi. Sejarah NBA Draft memberikan pelajaran bahwa draft bukan hanya tentang bakat, tetapi juga melibatkan faktor fisik, mental, dan keberuntungan. Kesuksesan di tingkat perguruan tinggi tidak selalu menjamin kesuksesan di level profesional, dan pemilihan pemain dalam draft selalu memiliki risiko. Melalui seleksi pemain yang cerdas, klub dapat mencari bakat potensial yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya bermain mereka.

Source link