Kenapa Penting Menghindari Kebiasaan Mengemudi dengan Bensin Nyaris Habis

Efisiensi bahan bakar minyak setiap kendaraan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaya berkendara, spesifikasi mesin, dan kondisi kendaraan itu sendiri. Meskipun gaya berkendara yang efisien sudah diterapkan, namun kondisi jalan yang tidak mendukung juga dapat menyebabkan borosnya bahan bakar. Beban yang diangkut oleh mobil dan medan jalan yang dilalui juga turut berperan dalam konsumsi bahan bakar.

Ada berbagai alasan mengapa pengemudi mobil bisa kehabisan bensin di tengah perjalanan. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan terhadap volume sisa bahan bakar yang sebenarnya masih tersisa di tangki. Pengemudi sering kali meremehkan indikator E (empty) yang sebenarnya hanya sebagai pengingat untuk segera mengisi bahan bakar di SPBU. Mekanik bengkel memberikan penjelasan bahwa meskipun indikator sudah menunjukkan E, biasanya masih ada sisa bahan bakar sekitar lima hingga 10 liter di tangki.

Mengabaikan indikator E yang menunjukkan kehabisan bahan bakar dapat berdampak fatal pada komponen mobil, terutama yang terkait dengan pompa bensin dan sistem injeksi. Pompa bensin akan terlalu bekerja keras jika terus menerus digunakan dalam keadaan tanki yang hampir kosong, yang pada akhirnya dapat merusak sistem sensor dan komponen lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi bahan bakar meskipun indikator E belum menyala penuh, agar menghindari kerusakan pada mobil.

Menjaga kondisi bahan bakar di mobil juga dapat mempertahankan kinerja dan umur pakai mobil secara keseluruhan. Sebagai pengemudi yang bijak, penting untuk memahami fungsi indikator bahan bakar dan tidak mengabaikan tanda-tanda kehabisan bensin. Dengan demikian, perjalanan Anda bisa tetap lancar dan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.

Source link