Pemerintah Kabupaten Gresik meluncurkan Ruang Baca Digital Ramah Anak (Rubadira) dalam rangka peringatan Hari Buku Nasional 2025 di Museum Kanjeng Sepuh Sidayu. Rubadira dirancang sebagai sudut baca yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak, dilengkapi dengan koleksi buku digital dan fisik yang sesuai usia, serta aktivitas literasi interaktif lainnya. Inisiatif Ruang Baca Digital Ramah Anak ini berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dengan peluncuran resmi di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik yang dihadiri oleh Plt. Bupati Gresik Asluchul Alif, Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, sejumlah pejabat daerah, serta perwakilan BUMN di Kabupaten Gresik. Lebih dari 100 peserta termasuk pelajar, mahasiswa, komunitas literasi, dan masyarakat umum turut memeriahkan acara tersebut.
Rubadira merupakan bagian dari program Back Two Book, sebagai salah satu program unggulan selama 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Tujuan dari program ini adalah untuk menghidupkan kembali budaya literasi di masyarakat, khususnya generasi muda, dan meningkatkan apresiasi terhadap karya penulis lokal. Acara peluncuran dilengkapi dengan berbagai kegiatan literasi seperti bedah buku dan bazar literasi. Plt. Bupati Gresik, Asluchul Alif, mengajak warga Gresik untuk meningkatkan minat membaca dengan target dua buku setiap bulan sebagai dukungan terhadap program Back Two Book.
Selain itu, Kabupaten Gresik menerima dukungan dari Perpustakaan Nasional berupa bantuan bahan bacaan bermutu untuk 14 lembaga penerima, termasuk perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Gresik juga berencana mendirikan perpustakaan umum bertema modern di Komplek Pasar Ikan Gresik untuk memperluas akses literasi yang inklusif dan terintegrasi. Plt. Bupati Gresik mengajak orang tua, guru, dan komunitas untuk menjadikan literasi sebagai bagian dari budaya hidup sehari-hari demi membentuk generasi Gresik yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi masa depan.
