Peningkatan Kunjungan Pasien di Rumah Sakit Jember setelah Peluncuran Program UHC Prioritas
Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah pasien yang mengunjungi sejumlah rumah sakit sejak diberlakukannya program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Dengan peningkatan kunjungan pasien mencapai 20 hingga 30 persen, peluncuran program andalan Bupati Jember membuka akses yang lebih luas dalam layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Jember menghadirkan program UHC Prioritas sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan akan layanan kesehatan yang meningkat. Tak hanya menghilangkan hambatan biaya dalam pelayanan medis, program ini juga berhasil memulihkan kepercayaan publik terhadap fasilitas kesehatan. Sehingga, masyarakat kini merasa lebih nyaman dan terjamin ketika mengakses layanan kesehatan melalui BPJS dalam skema UHC.
Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr. Hendro Soelistijono, menyampaikan bahwa lonjakan kunjungan pasien mencerminkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan. Meskipun demikian, meningkatnya tingkat kunjungan juga menimbulkan tantangan, seperti peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di beberapa rumah sakit yang sudah melebihi 80 persen.
Hendro menyerukan kepada seluruh fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan dalam merespons tingginya kebutuhan layanan kesehatan. Sementara itu, Dinas Kesehatan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya efisiensi dalam penggunaan layanan rawat inap. Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan untuk dirawat didasarkan pada hasil pemeriksaan medis, bukan keinginan pribadi.
Meskipun diterapkan aturan teknis untuk menjaga keberlanjutan anggaran, Hendro menekankan bahwa kebijakan tersebut tetap humanis dan fleksibel. Program UHC Prioritas di Jember menjadi contoh bagaimana perluasan akses dan kebijakan tepat sasaran dapat memberikan perubahan yang cepat dan positif bagi masyarakat. Sehingga, lonjakan pasien bukanlah beban, tetapi menjadi cerminan keberhasilan dalam memberikan hak dasar masyarakat atas layanan kesehatan yang berkualitas.
