8 Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah Otak yang Harus Diketahui

8 Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah Otak yang Harus Diketahui

Penyumbatan pembuluh darah di otak, atau yang dikenal sebagai stroke iskemik, adalah kondisi kesehatan yang serius dan berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak jika tidak segera diatasi. Menyebabkan aliran darah ke otak terhambat, kondisi ini dapat membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Dampak dari stroke iskemik dapat fatal, mulai dari gangguan motorik hingga hilangnya fungsi kognitif. Untuk mengurangi risikonya, penting untuk mengidentifikasi delapan penyebab utama yang perlu diwaspadai, antara lain:

Pertama, aterosklerosis yang disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di arteri dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kedua, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko penyumbatan. Ketiga, diabetes mellitus yang bisa merusak pembuluh darah akibat kadar gula darah tinggi. Keempat, kolesterol tinggi atau kelebihan kolesterol LDL dalam darah dapat membentuk plak yang menyumbat arteri. Kemudian, merokok juga dapat mempercepat terbentuknya plak dalam arteri.

Selain itu, fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah yang bisa berpindah ke otak, sedangkan obesitas meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah karena berkontribusi pada hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Gaya hidup kurang aktivitas fisik juga dapat memperburuk faktor risiko yang terkait dengan penyumbatan pembuluh darah.

Gejala penyumbatan pembuluh darah di otak sering kali muncul secara tiba-tiba dan termasuk mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, gangguan penglihatan, pusing, serta sakit kepala parah. Untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah di otak, penting untuk menjalani pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan bergizi, mengatur pola makan teratur, menghindari makanan tinggi lemak jenuh, dan kolesterol. Aktivitas fisik yang rutin dan menghindari merokok juga berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan otak. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga disarankan, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Apabila ada gejala yang mengarah pada stroke, segera cari pertolongan medis untuk penanganan yang sesuai.

Source link