Pada tanggal 13 April 2025, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, memberikan apresiasi terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengundang tokoh-tokoh kritis untuk duduk bersama dan berdialog. Menurut Idrus, inilah salah satu contoh dari kepemimpinan yang otentik dan terbuka yang ditunjukkan oleh Prabowo. Idrus menyatakan bahwa inisiatif ini bukan hanya strategi politik semata, melainkan sikap tulus dari seorang pemimpin yang menghargai berbagai pandangan, termasuk kritik yang tajam.
Dia juga menyoroti bahwa Prabowo tidak hanya berusaha membangun koalisi politik, tetapi juga koalisi pemikiran. Menurut Idrus, dialog kritis yang terbuka sangat penting untuk memberikan kekayaan bagi kebijakan. Selain itu, Prabowo juga menunjukkan keinginan kuat untuk menciptakan harmoni dalam perbedaan dengan mengundang dialog dengan tokoh-tokoh kritis. Idrus menegaskan bahwa Prabowo sedang memberikan contoh bagaimana kritik dapat menjadi energi positif dalam mencari solusi.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, juga memberikan tanggapan positif terhadap langkah Prabowo ini, menyebutnya sebagai bagian dari upaya menciptakan iklim intelektual yang sehat. Menurutnya, kritik harus dibarengi dengan solusi dan arah yang jelas, serta harus diwujudkan dalam tradisi berpikir kritis yang bertanggung jawab. Bahlil menekankan bahwa kebebasan berpikir haruslah diiringi dengan etika, bukan emosi, dan bahwa kritik seharusnya memiliki tujuan membangun, bukan menyerang pribadi atau menyebarkan kebencian.