Kendaraan listrik semakin populer di Indonesia, tidak hanya karena ramah lingkungan namun juga hemat energi. Namun, KLH/BPLH mulai memperhatikan masalah limbah baterai yang dihasilkan. Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH, Ary Sudjianto, menilai bahwa limbah baterai kendaraan listrik akan menjadi isu penting dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan bertambahnya pengguna EV. Dia menegaskan perlunya tata kelola daur ulang limbah baterai untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Meskipun Indonesia belum memiliki fasilitas atau industri yang mendukung pengolahan baterai EV, Ary optimistis dalam pengembangan sektor ini karena negara ini memiliki pengalaman dalam mengolah baterai konvensional. Dewi Yustisiana, Anggota Komisi XII DPR RI, pun menyampaikan urgensi meningkatkan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dan polusi udara. Pemerintah dan swasta telah aktif membangun infrastruktur kendaraan listrik seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan fasilitas home charging services (HCS) untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Masalah Limbah Baterai di Tengah Populeritas Kendaraan Listrik

Read Also
Recommendation for You

Pada Jumat, 21 Maret 2025, Mitsubishi Motors Corporation meluncurkan varian hybrid electric vehicle (HEV) XForce…

Mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan didominasi oleh pengguna mobil pribadi, dengan jumlah mencapai 33,6…

Produsen otomotif asal China, BAIC, semakin agresif dalam memasuki pasar otomotif Indonesia dengan merilis empat…

Ducati baru-baru ini meluncurkan Panigale V4 Tricolore Italia secara resmi. Motor hypersport ini memiliki kesamaan…

Ferrari baru saja meluncurkan mobil sport terbaru mereka, Ferrari 12Cilindri, di Indonesia. Acara private preview…