Momen berbuka puasa merupakan waktu yang sangat dinanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Namun, muncul perdebatan tentang apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu: apakah sholat maghrib harus didahulukan atau makan buka puasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa berbuka puasa dengan segera adalah yang terbaik, sesuai dengan anjuran untuk tidak menunda-nunda berbuka. Namun, pendapat lain berargumen bahwa sholat magrib, sebagai salah satu rukun Islam, seharusnya menjadi prioritas sebelum menikmati hidangan berbuka.
Terkait dengan hal ini, penting untuk mengacu pada ajaran Rasulullah SAW dan memahami anjuran yang telah ditetapkan dalam hadis-hadisnya. Rasulullah SAW menekankan pentingnya untuk menyegerakan berbuka puasa, seperti yang disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi.
Sebelum berbuka puasa, disunnahkan untuk mengucapkan niat berbuka. Niat ini bisa dilakukan dalam hati atau secara lisan. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berbuka dengan kurma, yang dianggap membawa keberkahan menurut hadis riwayat Abu Dawud.
Menurut Moh Abdul Mughis, S.Ag, M.Pd.I, Pengasuh Madrasah Diniyah Hidayatul Mibtadin, berbuka yang baik adalah dengan secukupnya mengonsumsi kurma, makanan manis, dan minum, sebelum melanjutkan dengan sholat magrib. Makanan ringan atau takjil lebih diutamakan saat berbuka, merujuk pada perintah untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa.
Setelah berbuka, umat Islam melaksanakan sholat maghrib. Sebelum melaksanakan sholat, disunnahkan untuk mengucapkan niat. Apabila terdapat kondisi yang tidak memungkinkan, diperbolehkan untuk berbuka dengan porsi besar, asalkan masih memungkinkan untuk melaksanakan sholat magrib tepat waktu.
Dalam praktik berbuka puasa, sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan menyegerakan berbuka, memulai dengan kurma atau makanan manis, dan kemudian melaksanakan sholat magrib. Perbedaan pendapat sebaiknya dipahami dengan bijak, dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip syariat Islam.
