Kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian yang kembali mengandalkan impor daging kerbau dan sapi disoroti oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan. Menurutnya, kebijakan ini bertentangan dengan Astacita Ketahanan Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Johan menekankan pentingnya mandiri dalam produksi pangan untuk mencapai ketahanan pangan yang sejati. Ia menyoroti perlunya keberpihakan pada petani dan peternak lokal, serta komitmen untuk memperkuat peternakan nasional agar Indonesia tidak terus menjadi pasar bagi daging impor. Johan juga meminta Bapanas dan Kementan fokus pada penguatan sektor peternakan, memberikan akses pakan murah, teknologi peternakan modern, dan jaminan harga jual yang menguntungkan untuk peternak. Dampak negatif impor daging juga disoroti, terutama bagi peternak kecil yang kesulitan bersaing akibat harga lebih murah dari daging impor. Selain itu, minimnya dukungan infrastruktur peternakan juga menyebabkan biaya produksi peternak lebih tinggi daripada harga daging impor, sehingga peternak kecil semakin tersingkir dari pasar. Johan meminta Bapanas memastikan penyelesaian struktural dalam kebijakan impor dengan kuota ketat dan Kementan meningkatkan populasi dan produktivitas ternak lokal. Artinya, kedua lembaga tersebut harus berfokus pada langkah nyata untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Fraksi PKS Kritik Kementan: Impor Daging Bertentangan Astacita

Read Also
Recommendation for You

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, terlibat dalam diskusi dengan Komisi I DPR RI setelah berdialog…

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, memberikan apresiasi terhadap kebijakan pemerintah yang memberikan insentif…

Aksi penembakan yang mengakibatkan tiga anggota polisi tewas saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di…