ortalBeritaTribun.org menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan bagi pembaca yang ingin tetap update dengan perkembangan terbaru.

Implementasi Gencatan Senjata Israel-Hamas: Kawal Perkembangannya

Implementasi Gencatan Senjata Israel-Hamas: Kawal Perkembangannya

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera, mengajak semua pihak untuk mengawal implementasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Menurut Mardani, Israel memiliki kebiasaan melanggar kesepakatan sepihak yang perlu diwaspadai bersama. Serangan udara brutal Israel ke Gaza utara hanya beberapa jam setelah kesepakatan diumumkan, menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Mardani meminta semua pihak untuk mengawal kesepakatan tersebut selama enam pekan hingga menjadi kesepakatan permanen.

Meskipun kesepakatan gencatan senjata terlambat dari mandat resolusi DK PBB Nomor 2735 yang disahkan pada Juni 2024, Mardani menilai positif kesepakatan tersebut. Namun, dia menekankan perlunya menghentikan genosida di Jalur Gaza, memastikan akses bantuan kemanusiaan, dan menarik pasukan Israel dari wilayah tersebut. Mardani juga memperingatkan bahwa gencatan senjata tidak berarti para pelaku genosida terbebas dari hukuman. Dia menuntut pengembalian peran UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina dan akan membawa keputusan ilegal Israel terkait UNRWA ke forum IPU.

Sebagai anggota Komisi II DPR RI, Mardani memahami urgensi dalam menindak tindakan Israel yang melanggar hukum internasional. Dia menyatakan bahwa dunia tidak boleh lupa untuk menghukum Israel di Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional. UNRWA diakui sebagai lembaga penting dalam memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina, dan keputusan Israel yang melarang UNRWA beroperasi harus disikapi secara tegas. Karena UNRWA sangat berperan bagi jutaan pengungsi Palestina, tegas Mardani.