update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Tantangan Ekonomi yang Harus Diatasi oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat Dilantik

Tantangan Ekonomi yang Harus Diatasi oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat Dilantik

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Dilantik: Tantangan Ekonomi yang Harus Diatasi

Pada Minggu, 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Dengan tantangan besar di hadapan mereka, terutama dalam bidang perekonomian, pemerintahan ini harus segera merespon berbagai tekanan ekonomi yang mengancam stabilitas nasional.

Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah kondisi fiskal, pengangguran, dan kemiskinan.
– Tantangan Fiskal: Defisit APBN dan Utang Negara
Tantangan terbesar yang dihadapi adalah tekanan pada kinerja fiskal. Proyeksi APBN tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 3.613,1 triliun dengan potensi defisit lebih dari Rp 600 triliun. Utang negara yang akan jatuh tempo pada tahun 2025 mencapai sekitar Rp 800 triliun, memperumit masalah fiskal tersebut. Pemerintah diharapkan mampu menciptakan kebijakan fiskal yang efektif untuk mengatasi tekanan ini.

– Tantangan Pengangguran: Menyerap Lebih Banyak Tenaga Kerja
Angka pengangguran diperkirakan mencapai 5,2% pada akhir 2024, meskipun investasi terus meningkat belum mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan investasi untuk memastikan bahwa investasi memberikan dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja.

– Tantangan Kemiskinan: Mengurangi Ketimpangan dan Meningkatkan Daya Beli
Kemiskinan tetap menjadi masalah besar bagi Indonesia dengan angka kemiskinan mencapai 9,03%. Pemerintah harus meningkatkan kualitas data penerima bantuan dan menggunakan data tersebut sebagai dasar kebijakan untuk menangani kemiskinan. Kebijakan yang fokus pada pemerataan pendapatan dan peningkatan daya beli masyarakat diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Reformasi Struktural
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Kabinet baru harus menerjemahkan program-program presiden dalam kerangka reformasi struktural. Diperlukan serangkaian kebijakan yang mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor ekonomi serta reformasi dalam sistem ekonomi, regulasi, dan infrastruktur.

Dengan menghadapi tantangan ekonomi tersebut, diharapkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mampu mengatasi berbagai masalah ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan inklusif.

Source link