Minggu, 20 Oktober 2024 – 17:13 WIB
Bojonegoro, VIVA – Debat kandidat Pilbup Bojonegoro perdana di Hotel Eastern Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu, 19 Oktober 2024, malam berujung ribut karena adanya ketidaksepakatan antar kubu pasangan calon (paslon). Akibatnya, debat publik pun dihentikan di tengah jalan.
Baca Juga :
Debat Perdana Cabup-Cawabup Tangerang, 3 Paslon Sepakat Soal Permodalan Usaha
Diketahui, Pilkada Bojonegoro diikuti oleh dua paslon. Yakni paslon nomor urut 1, Farid A Hidayati-Teguh Hartono; dan paslon nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah. Kedua paslon tersebut diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi pada debat publik Sabtu kemarin.
Baca Juga :
200 Komunitas Relawan Siap Menangkan Pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024
Semula, suasana debat masih kondusif, kendati kedua paslon diiringi beberapa pendukung dan tim pemenangan. Ketua KPU Bojonegoro Robby Adi Perwira menyampaikan sambutan dengan lancar dan kemudian moderator membacakan visi dan misi masing-masing paslon.
Kericuhan terjadi setelah moderator memanggil kedua calon wakil bupati naik ke atas panggung. Yang pertama dipanggil ialah cawabup nomor urut 1, Farid A Hidayati, untuk menjabarkan visi dan misinya.
Baca Juga :
Cerita Ridwan Kamil Awal Terjun Politik: Marah Lihat Kampung Halaman Kotor dan Dicuekin Wali Kota
Namun, Farida mengajak pasangannya, cabup Teguh Haryono naik ke atas panggung. Padahal, KPU menetapkan bahwa format debat publik perdana ialah menghadapkan cawabup versus cawabup.
Farida bersikukuh mengajak Teguh naik ke atas panggung. Ia mendasarkan langkahnya itu pada keputusan KPU nomor 1363 dan SK KPU Bojonegoro nomor 1529 yang menjelaskan pelaksanaan debat dilakukan oleh pasangan calon.
“Saya wakil bupati adalah satu kesatuan dengan pasangan calon bupati, maka saya memanggil pasangan saya, beliau adalah garda terdepan,” kata Farida.
Sejumlah pendukung paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, tidak terima dan menganggap jika hal itu tidak adil. Sebab, debat kali ini agendanya cawabup nomor urut 1 dengan cawabup nomor urut 2.
Karena memanas dan yel-yelan antar kubu paslon, Ketua KPU Bojonegoro kemudian menskorsing acara debat selama 10 menit untuk berdiskusi guna menemukan kata sepakat. Namun, hingga skorsing berakhir, pihak Farida tetap ingin cabupnya mendampingi.
Akhirnya, debat publik Pilbup Bojonegoro tidak dilanjutkan. Robby mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan komunikasi dengan masing-masing paslon untuk memperoleh kesepakatan bersama. Sehingga pada pelaksanaan debat publik selanjutnya bisa berjalan lancar dan masing-masing dapat menyampaikan visi misi nya kepada publik.
“Kami akan melakukan koordinasi ulang dengan paslon untuk memperoleh kesepakatan format debat dan hasilnya nanti akan dikonsultasikan dengan KPU Provinsi,” kata Robby Adi Perwira saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Halaman Selanjutnya
“Saya wakil bupati adalah satu kesatuan dengan pasangan calon bupati, maka saya memanggil pasangan saya, beliau adalah garda terdepan,” kata Farida.