Jumat, 18 Oktober 2024 – 12:32 WIB
Wuhu, VIVA – Chery Automobile Co. Ltd. adalah salah satu produsen otomotif terkemuka di Tiongkok yang dikenal dengan inovasi dan pengembangan teknologi canggih.
Baca Juga :
SGN Gandeng PNRE Bangun Pabrik Bioethanol di Banyuwangi
Didirikan pada tahun 1997, merek ini telah berkembang menjadi pemain global dengan penjualan yang mencakup lebih dari 80 negara. Dengan fokus pada elektrifikasi, konektivitas, dan teknologi ramah lingkungan, Chery terus memperkuat posisinya di pasar otomotif dunia.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap inovasi, Chery memperkenalkan basis produksi cerdas yang baru, yang mencakup luas 830.000 meter persegi. Fasilitas ini tidak hanya berfokus pada produksi massal kendaraan tetapi juga memanfaatkan teknologi hijau dan otomatisasi cerdas.
Baca Juga :
Pasar Otomotif Lesu Tak Surutkan Minat Pembeli Mobil Chery
“Pengembangan berbasis teknologi hijau menunjukkan komitmen Chery untuk mengurangi dampak lingkungan dalam proses manufakturnya,” ujar Li Zhi Cheng, Manajer Pengelasan di pabrik Chery saat memandu tur di Wuhu, Tiongkok.
Baca Juga :
Digempur Pendatang Baru Wuling Masih Jadi Mobil China Paling Laku di RI
Fasilitas ini memiliki dua platform produksi utama, yakni T1X dan T2X, yang bertugas memproduksi model seperti Tiggo 8 dan Tiggo 9. Target kapasitas tahunan mencapai 300.000 kendaraan, dengan kemampuan untuk memproduksi satu kendaraan setiap menitnya.
“Jalur perakitan akhir memiliki kapasitas produksi hingga 300.000 kendaraan per tahun,” kata Zhi Cheng, menggambarkan efisiensi tinggi yang ditawarkan pabrik ini.
Pembangunan fasilitas ini melibatkan investasi sebesar 4 miliar yuan atau Rp8,6 triliun, yang diharapkan menghasilkan nilai output hingga 45 miliar yuan atau setara Rp97 triliun setelah selesai.
Teknologi IoT (Internet of Things) dan sistem AI memainkan peran penting dalam pengoperasian basis produksi ini. Dengan sistem yang sepenuhnya otomatis, Chery mampu mengelola berbagai aspek produksi, mulai dari inspeksi kualitas hingga distribusi material.
“Platform IoT baru memungkinkan manajemen produksi yang lebih komprehensif, meningkatkan efisiensi operasional di seluruh pabrik,” tambah Zhi Cheng.
Selain itu, sistem ECOS, yang digunakan dalam pemeriksaan kelistrikan kendaraan, sebanding dengan teknologi yang digunakan oleh produsen besar seperti BMW dan Mercedes Benz.
Sebagai bagian dari upaya menjamin kualitas, fasilitas ini menggunakan 165 senjata pengencang presisi tinggi untuk memastikan akurasi 100% pada setiap titik pengencangan kendaraan. Dengan demikian, Chery mampu menjaga standar kualitas tinggi untuk bersaing di pasar global.
Halaman Selanjutnya
Pembangunan fasilitas ini melibatkan investasi sebesar 4 miliar yuan atau Rp8,6 triliun, yang diharapkan menghasilkan nilai output hingga 45 miliar yuan atau setara Rp97 triliun setelah selesai.