update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Aktivis Lingkungan Jember Meragukan Status Indonesia sebagai Negara Agraris

Aktivis Lingkungan Jember Meragukan Status Indonesia sebagai Negara Agraris

Aktivis Lingkungan Jember Pertanyakan Gelar Indonesia Sebagai Negara Agraris

Indonesia telah lama diakui sebagai Negara Agraris, bahkan sebelum kemerdekaan. Namun, aktivis lingkungan asal Jember, Wahyu Giri, mempertanyakan gelar tersebut.

Menurut Wahyu, produk pertanian Indonesia masih banyak yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga negara belum mandiri secara pangan. Hal ini membuatnya meragukan apakah Indonesia layak disebut sebagai negara agraris.

Salah satu contoh yang diungkit oleh Wahyu adalah impor beras. Meskipun beras merupakan makanan utama di Indonesia, namun negara masih mengimpor beras dalam jumlah yang cukup besar. Wahyu heran dengan kondisi ini dan mempertanyakan alasan di balik impor beras yang terus meningkat.

Wahyu juga menyoroti minimnya produksi pertanian di Indonesia, yang sering dikaitkan dengan cuaca ekstrim seperti El Nino. Namun, menurut Wahyu, hal ini hanya sebagai alasan dan belum menyelesaikan akar permasalahan produksi pangan di Indonesia.

Selain itu, Wahyu juga membahas perbedaan antara konsep ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Menurutnya, kedaulatan pangan lebih penting karena melibatkan produksi pangan dalam negeri, bukan hanya mengandalkan impor.

Wahyu turut menyinggung tentang Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember 2024-2044 yang membahas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Wahyu menyoroti pentingnya implementasi program ini di lapangan, bukan hanya sebatas dokumen perencanaan.

Dengan berbagai pertanyaan dan kritik yang disampaikan oleh Wahyu, diharapkan bahwa masalah produksi pangan di Indonesia dapat segera diatasi untuk mencapai kedaulatan pangan yang sesungguhnya.

Source link

Exit mobile version