Minggu, 13 Oktober 2024 – 18:12 WIB
Jakarta, VIVA – Mayoritas umat Islam yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat diprediksi akan memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK)-Suswono. Ada beberapa alasan mengapa pasangan calon nomor urut 1 tersebut menjadi pilihan mayoritas umat Islam di Jakarta.
Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menganalisis bahwa dalam konteks politik, organisasi keagamaan seperti organisasi masyarakat Betawi di Jakarta memiliki peran yang penting. “Mereka juga menjadi kekuatan politik tersendiri, karena organisasi masyarakat memiliki basis massa. Dukungan tersebut diperlukan oleh para kandidat,” kata Ujang di Jakarta, dikutip pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Ujang menilai wajar jika dukungan dari organisasi Islam lebih condong kepada RK-Suswono daripada pasangan calon rival nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Ia mengatakan hal tersebut karena di barisan pendukung Pramono-Rano terdapat figur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Figur Ahok adalah salah satu elite PDIP yang merupakan mantan terpidana kasus penistaan agama pada 2017. “Dalam hal organisasi Islam mendukung RK-Suswono, mungkin saja karena di Pram-Rano ada Ahok, mungkin ada resistensi bisa jadi,” jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
Hal senada disampaikan pakar politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. Menurut dia, untuk Pilgub Jakarta 2024, dukungan dari organisasi Islam dapat terbagi menjadi dua kelompok.
“Organisasi Islam di Jakarta selama ini tidak identik dengan kelompok tertentu. Meskipun dari sisi afiliasi ada tokoh yang memang mudah mendekati,” kata Dedi. Dia menuturkan bahwa saat ini, pasangan RK-Suswono memiliki peluang untuk mendapatkan simpati dari organisasi Islam di Jakarta. Dedi mengatakan bahwa dukungan cenderung akan berlabuh kepada pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus itu.
“Kedua pasangan tersebut tidak terbukti pernah memiliki catatan buruk dalam hal ini,” ujar Dedi.
Selain itu, figur Suswono yang notabene politikus PKS juga akan menjadi faktor yang lebih. “Karena di pihak Ridwan ada Suswono yang dianggap dekat dengan kalangan pemilih Islam Jakarta,” tutur Dedi.
Untuk diketahui, Ahok merupakan mantan Gubernur Jakarta yang pernah menjalani vonis 2 tahun penjara. Mantan Anggota DPR tersebut dinyatakan bersalah melakukan penodaan agama karena pernyataannya tentang Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.