Jakarta (ANTARA) – Universitas Tarumanegara (Untar) di S Parman, Jakarta Barat, akan meningkatkan peran Unit Pelaksana Teknis Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologis (UPT PBKP) untuk menampung semua keluhan sebagai tindak lanjut tewasnya salah satu mahasiswanya.
“Kami memiliki Fakultas Psikologi, jadi di sana ada PBKP (Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi) yang dapat dimanfaatkan mahasiswa jika menghadapi masalah,” kata Kepala Kantor Humas Untar, Paula T. Anggarina, kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Menurutnya, PBKP bisa menjadi tempat bagi mahasiswa yang mengalami masalah terkait kesehatan mental, karena di sana disediakan psikolog untuk menampung semua keluhan.
Sementara itu, di lokasi kejadian, beberapa mahasiswa terlihat bergantian memberikan penghormatan dengan meletakkan karangan bunga. Mereka mengenakan pakaian hitam dan secara bergantian berdoa di tempat di mana karangan bunga diletakkan.
“Ini sebagai bentuk simpati dan solidaritas terhadap korban,” kata Paula.
Paula menyatakan bahwa semua pihak tidak menginginkan peristiwa tersebut terjadi, termasuk di lingkungan kampus.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif dari mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar), Grogol Petamburan, Jakarta Barat, berinisial E (18) yang tewas setelah melompat dari lantai 6B kampus.
“Kami akan mencoba mendalami motif tersebut dengan meminta keterangan dari pihak kampus dan teman-teman korban,” kata Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Hafiz Gumilang, di Jakarta, Senin.
Pemeriksaan di kampus akan dilakukan setelah polisi tidak mendapatkan petunjuk dari keluarga korban yang mengarah pada motif serta situasi korban beberapa waktu terakhir.
“Dari keterangan orang tua korban, korban tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau tekanan-tekanan lainnya,” tambah Hafiz.
Artikel ini ditulis oleh Redemptus Elyonai Risky Syukur dan diedit oleh Ganet Dirgantara. Copyright © ANTARA 2024.