Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Pademangan sedang menyelidiki kasus kematian bayi yang diduga disebabkan oleh upaya aborsi yang dilakukan oleh pasangan tanpa ikatan pernikahan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara.
“Pada Minggu dinihari pukul 00.15 WIB, seorang petugas keamanan RSUD Pademangan melaporkan bahwa seorang perempuan melahirkan bayi yang meninggal dunia,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK di Jakarta, Minggu.
Petugas segera datang ke lokasi setelah menerima laporan dan menemukan perempuan bernama DAS bersama pria yang diketahui sebagai pacarnya, bernama ARF.
Dokter memberikan informasi bahwa bayi tersebut meninggal karena ibunya meminum atau mengonsumsi obat jenis Cytotex untuk menggugurkan kandungan yang dibeli melalui aplikasi jual beli daring.
Menurut pengakuan pria tersebut, obat untuk menggugurkan kandungan itu diminum sekali dan dimasukkan ke alat kelamin ibu bayi tersebut.
“Kami telah membawa ARF ke Polsek Pademangan untuk dimintai keterangan, sementara ibu korban DAS masih dirawat oleh dokter karena baru saja mengalami keguguran dan pendarahan,” kata Binsar.
Sementara itu, jasad bayi masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian.
Gustiyana mengatakan bahwa mereka telah memeriksa dua saksi dari RSUD Pademangan dan ARF, yang merupakan pacar dari ibu janin tersebut.
Polisi harus melalui mekanisme penyelidikan dengan berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Utara sebelum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Proses penanganan kasus perempuan dan anak merupakan bagian dari Unit PPA Polres Jakarta Utara, termasuk dalam melakukan pendampingan dan menghubungi Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Kami dari Unit Reskrim Polsek Pademangan sedang memeriksa saksi, melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan alat bukti untuk proses penyidikan. Nantinya, kasus ini akan kami serahkan ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara,” tambahnya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
