Kepolisian mengungkapkan bahwa pemilik perusahaan “game art” dan animasi dengan inisial KCL yang berbasis di Menteng, Jakarta Pusat, telah meninggalkan Indonesia beberapa hari yang lalu.
“Informasi yang diterima oleh Kasat Reskrim menunjukkan bahwa pada sekitar 29 Agustus 2024, tersangka telah meninggalkan Indonesia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ade Ary menjelaskan bahwa informasi tersebut diperoleh dari hasil koordinasi antara Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat dan Imigrasi Jakarta Pusat.
Korban CS telah membuat laporan terkait dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan Undang-Undang UU Cipta Kerja di Polres Metro Jakarta Pusat pada Minggu (15/9).
“Tersangka diduga memaksa korban untuk bekerja selama tujuh hari berturut-turut setiap bulan. Terkadang, korban tidak diizinkan pulang,” katanya.
Polres Metro Jakarta Pusat telah meminta keterangan dari tiga orang dalam rangka penyelidikan, yaitu korban dan karyawan perusahaan tersebut.
Polisi juga terus berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta untuk mengetahui pemilik gedung kantor yang digunakan oleh tersangka.
Disnakertransgi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa perusahaan “game art” dan animasi dengan inisial BS di Menteng, Jakarta Pusat, melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan terkait dugaan kekerasan pada Sabtu (14/9).
Pasal-pasal yang diterapkan dalam kasus ini meliputi Pasal 78 ayat (2) dan Pasal 79 ayat (1) dan (2) UU Nomor 13 Tahun 2023 yang mengatur tentang pelanggaran batas kerja lembur dan hak cuti pekerja.
Penulis: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Hak Cipta © ANTARA 2024
