Rabu, 18 September 2024 – 20:54 WIB
VIVA – Fabio Quartararo sempat ingin meninggalkan Yamaha meski sudah mendapatkan bayaran yang besar, karena motor Yamaha YZR-M1 tidak menunjukkan perubahan sehingga kalah bersaing dari brand lain.
Baca Juga :
Bos Yamaha Nyaris Tewas Usai Ditikam Pisau oleh Putrinya saat Tidur
Jebloknya performa Fabio Quartararo bersama pabrikan berlogo garpu tala itu terjadi sejak dua tahun belakangan ini, setelah berhasil menjadi runner up di musim 2022. Pada 2023 Quartararo tidak pernah meraih kemenangan.
Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo
Baca Juga :
Keteteran Lawan Ducati, Yamaha MotoGP Ubah Konsep Mesin M1
Sampai 13 seri MotoGP 2024, pembalap asal Prancis itu baru mengantongi 61 poin dengan menempati peringkat ke-14 klasemen sementara, dan tidak pernah berada di podium.
Pada MotoGP Qatar, Quartararo hanya mampu finis di urutan ke-11, di Portugal posisi ke-7, di Amerika ke-12, di Spanyol ke-15, dan saat berlaga di tanah kelahirannya dia terjatuh dan gagal finis.
Selanjutnya, saat MotoGP Catalunya, pembalap berusia 25 tahun itu finis ke-9, dan di Sirkuit Mugello dia hanya berada di urutan ke-18. Sedangkan pada TT Assen Belanda kembali meningkat ke urutan ke-12, dan di Jerman serta Inggris diperingkat 11.
Baca Juga :
Pilihan Motor Sport 150cc Terbaru, Ini Harga Termurah
Masuk ke MotoGP Austria, Quartararo merosot ke peringkat ke-18, di Aragon dia jatuh alias gagal finis, namun saat berlaga di GP San Marino dia berusaha menunjukkan kemampuannya dan berhasil finis ke-7.
“Saya siap meninggalkan merek ini, meskipun ini adalah tim impian saya. Saya merasa siap untuk meninggalkannya,” ujarnya saat wawancara di salah satu channel Youtube, dikutip Crash.net, Rabu 18 September 2024.
Namun karena brand berlogo garpu tala itu ingin berubah, maka digelontorkan investasi besar-besaran demi kembali bersaing di ajang balap para raja tersebut. Hal itulah yang membuat Quartaro bertahan, selain uang.
“Itulah yang membuat saya mengambil keputusan untuk bertahan di Yamaha, melihat pertemuan dengan orang-orang yang datang dari merek lain yang mengerjakan proyek sangat besar. Itulah yang membuat saya memutuskan untuk memperbaharui kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun ke depan,” tuturnya.
Salah satu bocorannya, Yamaha siap merombak mesin segaris 4 silinder yang selama ini digunakan di YZR-M1 menjadi konfigurasi V4 seperti yang digunakan pada Ducati Desmosedici, dan beberapa motor di MotoGP.
Fabio Quartararo menjadi pembalap MotoGP dengan gaji terbesar saat ini. Pembalap Monster Energy Yamaha itu dibayar 12 juta Euro per musim, atau setara Rp220 miliar dalam satu tahun berlaga.
Angka tersebut menjadikan Fabio Quartaro sebagai pembalap MotoGP dengan bayaran termahal, maka tidak heran jika dia sempat dianggap mata duitan, dan bayaran mahal itulah yang membuatnya bertahan.
Halaman Selanjutnya
Namun karena brand berlogo garpu tala itu ingin berubah, maka digelontorkan investasi besar-besaran demi kembali bersaing di ajang balap para raja tersebut. Hal itulah yang membuat Quartaro bertahan, selain uang.