Minggu, 15 September 2024 – 11:46 WIB
VIVA – Penjualan mobil listrik di Indonesia semakin meningkat sejak model yang ditawarkan semakin beragam dari sebelumnya. Saat ini terdapat 40 mobil listrik dari berbagai merek dengan spesifikasi dan harga yang berbeda-beda.
Baca Juga :
40 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Selama 8 Bulan Tahun Ini
Mobil listrik dengan harga termurah adalah Seres E1 yang dijual mulai dari Rp189 juta, dan Wuling Air ev mulai dari Rp190 juta. Sementara mobil listrik dengan harga termahal berada di kisaran Rp3-4 miliar dengan status impor.
Baca Juga :
Pengamat: Penurunan Pasar Otomotif Bisa Hambat Investasi Asing
Mobil listrik yang menargetkan segmen premium kelas atas termasuk Mercedes-Benz, BMW, Tesla, dan Porsche yang bukan anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Saat ini hampir semua merek menawarkan mobil listrik. Dari merek Jepang terdapat Toyota BZ4X, Lexus RZ 450e, UX 300e, Mitsubishi L100 EV, dan semua mobil ramah lingkungan tersebut masih CBU (Completely Built Up).
Baca Juga :
Neta X Akhirnya Mulai Diproduksi di Bekasi, Harga Resmi Menyusul
Di sisi merek Korea Selatan, terdapat Hyundai Kona Electric, Ioniq 5, Ioniq 5 N, Ioniq 6, Kia EV6, dan Kia EV9. Namun, yang diproduksi secara lokal dan menerima insentif dari pemerintah hanyalah Ioniq 5 dan Kona Electric.
Selain itu, dari merek China terdapat Wuling Motors yang menjadi produsen pertama mobil listrik lokal melalui Air ev, diikuti BinguoEV, dan Cloud EV, diikuti merek lain dari negara yang sama.
Antara lain PT Sokonindo Automobile dengan DFSK Gelora E dan Seres E1. Morris Garage yang merupakan aliansi Wuling di bawah naungan SAIC memiliki MG 4 EV dan MG ZS EV.
Selain itu, terdapat PT Chery Sales Indonesia dengan Chery Omoda E5 dan PT Neta Auto Indonesia melalui Neta V-II dan Neta X. Keduanya memanfaatkan pabrik PT Handal Motor Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi.
Selanjutnya, terdapat merek baru, yaitu BYD. Melalui PT BYD Motor Indonesia, merek asal Shenzhen tersebut menawarkan Dolphin, Atto 3, Seal, dan M6 dengan status impor dari Tiongkok.
Meskipun demikian, karena komitmennya untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan membuat manufaktur di Subang, Jawa Barat, BYD menjadi merek pertama di Indonesia yang mendapatkan insentif CBU dari pemerintah.
Sehingga harga mobil BYD masih bisa bersaing dengan mobil listrik lokal. Selain itu, merek asal Eropa seperti Mercedes-Benz, BMW, Volvo, dan Citroen juga turut meramaikan pasar. Lalu berapa total penjualan dari semua mobil listrik tersebut?
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik hingga akhir tahun ini, atau pada periode Januari-Agustus 2024 mencapai 23.151 unit, jumlah tersebut merupakan pendistribusian unit dari pabrik ke diler (wholesale).
Artinya, penjualan masing-masing produsen ke jaringan diler mereka, bukan ke konsumen (retail). Dari angka tersebut, Wuling BinguoEV menjadi model terlaris dengan 3.876 unit, diikuti oleh Chery Omoda E5 sebanyak 3.485 unit, dan BYD Seal sebanyak 3.240 unit.
Halaman Selanjutnya
Kemudian ada brand pendatang baru, yaitu BYD. Melalui PT BYD Motor Indonesia, jenama asal Shenzhen itu menawarkan Dolphin, Atto 3, Seal, dan M6 dengan status impor utuh dari Tiongkok.