Muhammad Feriyanto, seorang difabel Cerebral Palsy (CP), tidak terhalang oleh keterbatasan fisiknya dalam mengejar pendidikan tinggi. Feri, yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara, saat ini sedang menempuh kuliah di Program Studi Hukum Keluarga (HK) di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN Khas) Jember. Meskipun menghadapi berbagai kendala, semangat Feri tidak pernah padam.
Setiap harinya, Feri mengayuh sepeda roda tiga menuju kampus dari rumahnya di Jalan Udang Windu, Lingkungan Krajan Mangli, Kecamatan Kaliwates. Feri harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer untuk sampai ke kampus, yang membutuhkan waktu sekitar setengah jam karena kondisi jalan yang ramai dan keterbatasan fisiknya. Feri berharap suatu hari nanti bisa memiliki motor roda tiga untuk mempermudah perjalanannya.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, Feri tetap optimis dan gigih dalam mengejar pendidikannya. Meski harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 1,5 juta, Feri berharap bisa mendapatkan beasiswa KIP-K karena kondisi keuangan keluarganya yang terbatas.
Awalnya, Feri tidak mendapat dukungan dari keluarganya untuk melanjutkan pendidikan tinggi karena khawatir dengan kemungkinan risiko yang bisa terjadi. Namun, setelah meyakinkan keluarganya bahwa hal tersebut tidak akan terjadi, Feri akhirnya mendapat restu dan dukungan penuh dari mereka.
Semangat dan keteguhan hati Feri patut diacungi jempol, karena tidak mudah bagi seseorang dengan keterbatasan fisik untuk tetap semangat mengejar cita-cita dan pendidikan. Semoga Feri terus sukses dalam menyelesaikan pendidikannya dan menginspirasi banyak orang dengan kisah perjuangannya.
