Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyatakan pentingnya pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Menurut Destry, sektor ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar karena adanya peningkatan gaya hidup yang berbasis nilai atau syariah compliance.
Destry mengutip laporan dari State of Global Islamic Economy (SGIE) yang menunjukkan bahwa nilai ekonomi terkait syariah terus berkembang dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, pengeluaran konsumsi dalam bidang makanan, fashion, dan travelling yang mematuhi prinsip syariah mencapai US$ 2,29 triliun. Destry optimistis bahwa angka tersebut akan terus meningkat hingga mencapai US$ 3 triliun pada tahun 2027, dengan pertumbuhan yang stabil sebesar 7-9%.
Potensi ekonomi syariah di Indonesia juga diakui oleh Destry, mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia, yaitu sekitar 235 juta orang. Hal ini memperkuat keyakinan Destry akan potensi sektor ekonomi syariah di Indonesia.
Selain itu, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia didorong oleh pengaruh digitalisasi. Sebanyak 70% populasi di Indonesia merupakan kalangan muda yang sangat melek teknologi, sehingga proses digitalisasi dapat sangat mendukung pengembangan ekonomi syariah.
Dengan demikian, Destry yakin bahwa generasi Z dan Alpha yang tumbuh dalam era digital ini akan menjadi pendorong utama bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Selengkapnya bisa disimak di sumber berita: [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/syariah/20240910135907-31-570651/video-langkah-aasi-perkuat-kontribusi-asuransi-syariah-ke-ekonomi-ri)