update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Kisah Sumber Tunjung di Jember: Sebuah Mata Air yang Dahulu Diambil untuk Keperluan Ruwatan

Kisah Sumber Tunjung di Jember: Sebuah Mata Air yang Dahulu Diambil untuk Keperluan Ruwatan

Sumber Tunjung di Jember: Mengenal Mata Air yang Bersejarah

Di Desa Panti, Jember, terdapat sebuah mata air yang disebut Sumber Tunjung. Mata air ini memiliki banyak cerita dan memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat setempat. Dahulu, sekitar setengah abad yang lalu, Sumber Tunjung tidak hanya digunakan untuk keperluan dapur, tetapi juga sebagai bagian dari tradisi ruwatan, sebuah upacara sakral untuk mengusir nasib buruk.

Menurut Muhammad Zainal, anak dari juru kunci terakhir, tujuh desa di sekitar mata air ini dulu menggunakan airnya untuk keperluan ruwatan. Desa-desa tersebut termasuk Panti, Pakis, Kemuning, Glagahwero, Kemiri, Suci, dan Serut. Mata air ini sangat disakralkan oleh penduduk setempat pada masa lampau.

Proses pengambilan air dari Sumber Tunjung juga melibatkan pelemparan koin ke dalam air. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut menjadi sejarah karena koin-koin tersebut sudah tidak terlihat lagi, tertimbun oleh tanah akibat erosi dan banjir bandang.

Selain pengambilan air, bunga tunjung juga diambil dari mata air ini sebagai pelengkap prosesi ruwatan. Bunga tunjung memiliki makna kemakmuran bagi desa. Jika bunga tunjung tidak ditemukan, hal itu bisa diartikan sebagai pertanda akan datangnya paceklik. Jika bunga tunjung tidak tersedia, digantikan dengan teratai yang bentuknya hampir serupa.

Sekarang, Sumber Tunjung tidak lagi digunakan untuk keperluan ruwatan. Namun, Pemerintah Desa Panti berusaha menghidupkannya kembali sebagai objek wisata, baik karena keindahan alamnya maupun nilai sejarahnya yang penting. Sumber Tunjung menjadi saksi bisu dari masa lampau yang sarat akan makna dan kepercayaan bagi masyarakat setempat.

Source link