Rabu, 21 Agustus 2024 – 00:08 WIB
Jakarta, VIVA – Pernah mendengar bensin basi? Tentunya, ini berbeda dengan definisi basi pada makanan atau minuman. Sebab, salah satu perbedaannya yaitu, tidak terdapat ciri-ciri yang mencolok pada bensin yang sudah basi.
Baca Juga :
Dampak Inflasi Pembatasan BBM Bersubsidi Kendaraan Pribadi Diproyeksi 0,37 Persen
Seperti yang dikutip VIVA Otomotif dari situs resmi Suzuki, Rabu 21 Agustus 2024, bahan bakar bensin yang sudah kadaluarsa atau basi tidak akan mengalami perubahan warna atau bau tertentu seperti makanan atau minuman yang kadaluarsa.
Namun, kualitasnya akan menurun sehingga dapat berdampak pada mesin dan performa kendaraan. Ini berkaitan dengan bahan bakar bensin yang disimpan terlalu lama hingga melewati batas masa pakainya, atau sudah teroksidasi karena terpapar udara dan panas yang berlebihan.
Baca Juga :
Beli Bensin di Bali Diminta Biaya Admin Rp5 Ribu oleh Pegawai SPBU, Netizen: Memalukan
Akibatnya, kualitasnya akan menurun seiring berjalannya waktu, baik itu akibat faktor kelembaban, pengendapan, proses oksidasi, maupun kontaminasi dari zat lain. Untuk menentukan apakah suatu bensin sudah basi atau tidak, ini terkait dengan penurunan RON.
RON (Research Octane Number) atau bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat tekanan sebelum bensin bisa terbakar secara spontan. Semakin rendah angka oktan, maka semakin rendah kualitas bensin.
Baca Juga :
Detik-detik Tabrakan Maut Beruntun 4 Kendaraan di Flyover Tanah Baru Bekasi, Pemotor Tewas
Ketika partikel dan kotoran dalam bensin serta kerak sisa penguapan benzena mengendap di bagian bawah tangki. Jika tidak dibersihkan secara rutin, endapan ini dapat menjadi sumber kontaminasi yang menyebabkan bensin menjadi kadaluarsa.
Mesin yang tidak dipanaskan secara rutin juga dapat membuat bensin menjadi basi. Ketika mesin tidak digunakan dalam jangka waktu lama atau jarang digunakan, bensin dalam sistem bahan bakar akan mengalami penguapan yang lambat.
Yang pasti, bensin memiliki masa pakai yang terbatas dan dapat mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Namun secara umum, masa kadaluarsanya diperkirakan sekitar 6 bulan jika bensin tetap berada dalam tangki kendaraan.
Setelah itu, bensin dapat mengalami oksidasi oleh udara di sekitarnya. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor lain seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan komposisi bensin dapat membuat masa kadaluarsanya menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari 6 bulan.
Efek Bensin Basi ke Mesin
Menggunakan bensin yang basi dapat memiliki dampak yang merugikan pada kinerja mesin dan kendaraan secara keseluruhan. Mulai dari penurunan performa mesin kendaraan. Hal ini karena bensin yang kadaluarsa cenderung memiliki tingkat oktan yang lebih rendah.
Akibatnya, pembakaran dalam ruang bakar menjadi tidak optimal. Ini membuat kendaraan dapat kehilangan akselerasi, performa mesin menjadi lambat, dan sering muncul gejala knocking (ketukan/detonasi) pada mesin.
Lalu merusak sistem bahan bakar kendaraan. Pasalnya, endapan dan sedimen yang terbentuk akibat bensin kadaluarsa ini dapat menyumbat filter bahan bakar dan menghambat aliran bahan bakar yang optimal.
Hal ini dapat mengganggu kerja mesin dan menyebabkan kendaraan sulit untuk dihidupkan atau berhenti secara mendadak. Bahkan dalam beberapa kasus, ini bisa membuat kendaraan tidak bisa dijalankan.
Selanjutnya, bensin kadaluarsa juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin kendaraan. Contohnya seperti injektor dan pompa bahan bakar, karburator, dan lain sebagainya.
Kerusakan pada komponen ini dapat menyebabkan performa mesin menurun akibat efisiensi pembakaran yang berkurang. Selain itu, biaya perbaikannya juga cenderung lebih tinggi dibanding tipe kerusakan biasa.
Halaman Selanjutnya
Yang pasti, bensin memiliki masa pakai yang terbatas dan dapat mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Namun secara umum, masa kadaluarsanya diperkirakan sekitar 6 bulan jika bensin tetap berada dalam tangki kendaraan.