Kamis, 1 Agustus 2024 – 17:15 WIB
Jakarta, VIVA – Politikus Golkar, Jusuf Hamka mengaku tidak masalah jika harus berduet menjadi calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Anies Baswedan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Pria yang akrab disapa Babah Alun itu mengaku akan mengikuti keputusan partai.
“Saya bergantung pada partai. Saya bukan orang yang pilih-pilih. Saya siap dipasangkan dengan siapa saja (termasuk dengan Anies), selama partai yang memasangkan,” ujar Jusuf Hamka kepada wartawan di Pasar Tanah Abang, Kamis, 1 Agustus 2024.
Jusuf Hamka mengaku siap jika diinstruksikan oleh partai untuk maju sebagai cagub maupun cawagub dalam Pilkada Jakarta 2024. Ia tetap menunggu keputusan Golkar dan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Partai koalisi saja belum ada yang terjadi, baru diinstruksikan. Ya kan, kita kalau baru diinstruksikan insyaallah saja bagaimana langit yang bawa terima saja,” ujar dia.
Di sisi lain, Jusuf Hamka mengaku tidak mengejar jabatan apapun dalam Pilkada 2024. Ia sebenarnya ingin memiliki kehidupan yang tidak dibiayai oleh negara.
“Jadi apakah instruksinya sebagai cagub atau cawagub, saya prinsipnya ikut mengalir saja. Karena bagi saya, saya tidak pernah mencari jabatan dan bagi saya jika memungkinkan saya memiliki kehidupan yang tidak dibiayai oleh negara,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan nasib Jusuf Hamka terkait dicalonkan atau tidak sebagai gubernur atau wakil gubernur, akan ditentukan dalam waktu satu bulan ke depan.
“Masi ada waktu satu bulan ini; sepuluh hari ke depan kita akan lihat survei Jusuf Hamka atau Babah Alun seperti apa,” kata Lodewijk saat ditemui di kantor pusat Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 18 Juli 2024.
Lodewijk menjelaskan, surat instruksi itu menuntut Jusuf Hamka untuk membangun koalisi yang akan menjadi kekuatan politik dalam memperebutkan kursi gubernur Jakarta.
Tidak hanya itu, Jusuf Hamka juga diinstruksikan untuk mencari gubernur atau calon wakil gubernur yang dianggap layak untuk mendampinginya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, selama satu bulan ke depan pihak Golkar akan menilai capaian survei dan jaringan koalisi yang telah dibentuk oleh Jusuf Hamka.
Jika menurut penilaian Golkar sudah layak, maka partai akan memberikan Surat Keputusan (SK) sebagai tanda Jusuf Hamka secara resmi menjadi calon yang diusung oleh Golkar. “Jika tidak layak, maka tidak akan menjadi calon,” kata Doli.