Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil Malang Raya, Jajuk Rendra Kresna. (Foto: Aditya Mahatva Yodha/Suara Indonesia)
Pemilu telah berakhir, namun partisipasi masyarakat tetap diperlukan dalam menjaga demokrasi dan menjalankan pemerintahan sebagai kontrol serta memberikan kritik sosial dan ide-ide untuk program pemerintah.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Malang Raya), Jajuk Rendra Kresna, nasib negara adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya para politisi. Hal ini disampaikannya saat mengisi acara Sosialisasi Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat di Hall Hamur Pedes, Talok Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Istri mantan Bupati Malang Rendra Kresna, Bunda Jajuk, menilai pemilu 2024 sebagai pemilu yang paling brutal. Dia berharap masih ada masyarakat yang cerdas dalam memilih untuk kepentingan jangka panjang.
Dalam sosialisasi tersebut, Jajuk menekankan pentingnya partisipasi masyarakat untuk menghasilkan aspirasi yang bisa dijalankan oleh pemerintah. Menurutnya, dengan partisipasi aktif masyarakat, banyak program pemerintah yang dapat direalisasikan.
Anggota DPR RI, Kresna Dewanata Prosakh, juga menambahkan bahwa partisipasi masyarakat tidak berhenti setelah pemilu, tetapi juga melalui berbagai forum seperti musyawarah desa, kecamatan, dan kabupaten.
Dengan demikian, partisipasi masyarakat tetap diperlukan dalam menjaga demokrasi dan mengawasi keberlangsungan pemerintahan.
