Desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, telah terpilih sebagai salah satu dari 23 Desa Sadar Kerukunan oleh Kantor Kementerian Agama Wilayah (Kakanwil) Provinsi Jawa Tengah. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Mustain Ahmad, secara simbolis menyerahkan penghargaan ini kepada Desa Somawangi untuk pengakuan atas upaya menjaga keharmonisan antarumat beragama sejak tahun 2020.
Penghargaan ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga substansial karena kerukunan di Desa Somawangi menjadi nilai dan perilaku sehari-hari bagi masyarakat yang heterogen. Program pembinaan Desa Sadar Kerukunan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya hidup rukun dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah berharap semangat kerukunan yang ada di Desa Somawangi dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain. Desa Somawangi menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Banjarnegara yang dikukuhkan sebagai Desa Sadar Kerukunan, dengan keberagaman keyakinan seperti Islam, Kristen, Budha, dan aliran kepercayaan lainnya.
Kepala Desa Somawangi, Sigro Pranantiyo, menyatakan kebanggaannya atas pengakuan ini dan mengungkapkan bahwa dalam menanggapi isu perbedaan agama, pihak desa selalu mengutamakan dialog dan diskusi untuk mencari solusi terbaik guna mencegah perselisihan. Semua ini dilakukan dengan semangat saling menghargai dan memelihara kerukunan dalam kehidupan sosial di desa tersebut.
Artikel ini diambil dari SUARA INDONESIA dan ditulis oleh Iwan Setiawan, dengan penyuntingan dari Mahrus Sholih. Untuk informasi berita lainnya, kunjungi Google News SUARA INDONESIA.
