Posisi Sekretaris DP3AKB Kabupaten Jember, Poerwahjoedi, sebagai pembicara dalam acara Gesit 2024 di Dira Park Ambulu pada hari Minggu (14/7/2024) menyoroti masalah keterlibatan anak di sektor pertanian tembakau di Kabupaten Jember. Menurutnya, masalah ini harus segera diselesaikan melalui kolaborasi multipihak, mulai dari kelompok masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, hingga media.
Koordinator Daerah Stapa Jember, Eri Andriani, juga mengungkapkan temuan lembaganya tentang keterlibatan anak di sektor pertanian tembakau, terutama di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember. Mayoritas anak-anak tersebut terlibat dalam aktivitas pertanian tembakau, dimana mereka berisiko terkena Green Tobacco Sickness (GTS) akibat keracunan nikotin.
Stapa telah melakukan pendampingan anak-anak di beberapa desa untuk mencegah keterlibatan mereka dalam pertanian tembakau. Program-program seperti after school program dan off farm digunakan untuk menyibukkan anak-anak dengan aktivitas positif di luar jam sekolah.
Sekretaris DP3AKB Kabupaten Jember, Poerwahjoedi, menekankan pentingnya kerja sama dalam mengurangi keterlibatan anak di pertanian tembakau. Ia menyoroti perlunya kerja kolaboratif antara kelompok masyarakat, swasta, perguruan tinggi, dan media. Hal ini merupakan bagian dari kegiatan Gesit 2024, di mana perusahaan swasta turut mendukung kampanye mencegah keterlibatan anak di sektor pertanian tembakau.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, Suprihandoko, menegaskan bahwa tidak ada pekerja anak resmi di wilayah tersebut, hanya anak-anak yang belajar bekerja dengan membantu orang tua. Ia membedakan antara pekerja anak dan anak yang membantu orang tua, menyatakan bahwa keduanya memiliki perbedaan substansial.
Upaya pencegahan keterlibatan anak di pertanian tembakau tak hanya melibatkan unsur pemerintah, tetapi juga perlu kesadaran dari orang tua untuk melindungi hak-hak anak, termasuk hak atas pendidikan dan tumbuh kembang. Meskipun tantangannya besar, upaya bersama seperti yang dilakukan dalam kegiatan Gesit 2024 diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam mencegah keterlibatan anak di sektor pertanian tembakau.