H. Ahmad Dhafir, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso, menegaskan bahwa calon wakil bupati (Cawabup) terpilih akan mendampingi KH Abdul Hamid Wahid atau Ra Hamid di bupati. Pemilihan umum (Pilkada) 2024 akan mengambil nama berdasarkan hasil musyawarah ulama.
Dalam sebuah wawancara dengan media pada Kamis (11/7/2024), H. Ahmad Dhafir mengungkapkan bahwa PKB konsisten dalam menghadirkan calon bupati berdasarkan musyawarah para ulama, yang menjadi teladan bagi masyarakat Bondowoso. Menurutnya, PKB dengan jargon “dari ulama untuk bangsa” meyakini bahwa para ulama memiliki kontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam politik Pilkada.
Dhafir menegaskan bahwa PKB akan berkoalisi dengan partai politik lain yang memiliki niat yang sama untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. PKB ingin menjaga kepercayaan rakyat dengan bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki kesamaan kepentingan dan niat untuk mengabdi kepada rakyat.
PKB juga akan selalu mengikuti petunjuk para ulama dalam memilih calon pemimpin. Dalam konteks Pilkada 2024, PKB sepakat untuk mengusung Ra Hamid sebagai bupati, namun masih memerlukan wakil yang disepakati oleh para ulama.
Dalam hal penentuan calon wakil bupati, DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bondowoso telah mengajukan nama KH. Muhammad Hasan Abdul Muiz sebagai pendamping Ra Hamid. Hal ini menanggapi pernyataan H. Ahmad Dhafir yang menyerahkan keputusan mengenai wakil Rahamid kepada PPP.
Menariknya, PPP Bondowoso menyiapkan opsi tokoh Bacabup lain jika kerjasama dengan PKB tidak terwujud. Namun, kerjasama antara PKB dan PPP menjadi prioritas karena hasil dari musyawarah para ulama.
Penulis: Muhammad Nurul Yaqin
Editor: Imam Hairon