Artikel ini membahas tentang seorang perempuan pengamen bernama Mariasih yang tinggal di sudut Pasar Tanjung. Bagi Mariasih, pasar tersebut merupakan seperti sebuah hotel, di mana ia melepas lelah setelah seharian mengamen di jalan. Mariasih sebelumnya memiliki anak namun memilih hidup sendiri dan berpindah-pindah dari kota ke kota.
Meskipun sudah tua dan badannya tidak kuat untuk bekerja, Mariasih tetap bertahan dengan mengamen sebagai jalan rezeki. Ia tinggal di Pasar Tanjung dengan aman, tidur di atas dipan bambu milik pedagang, dan bersyukur dengan kondisinya. Meskipun penghasilan dari mengamen hanya cukup untuk makan sehari-hari, Mariasih rela berbagi makanannya dengan kucing-kucing pasar yang menjadi temannya.
Bagi Mariasih, kucing-kucing itu adalah teman hidupnya yang membuatnya merasa terhibur meski hidup sebatang kara. Meskipun demikian, ia tetap bersyukur dengan keadaannya. Artinya, Mariasih adalah contoh perempuan tangguh yang mampu bertahan hidup dengan sederhana namun penuh keikhlasan.