Ketua IPSI Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (kiri). (Foto: Ari Hermawan/Suara Indonesia)
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Ngawi, Jawa Timur, akan mengadakan upacara pengesahan bagi 6.000 calon anggota baru pada tahun 2024. Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, berharap bahwa acara pengesahan tahunan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dalam pernyataannya kepada media, Dwi Rianto Jatmiko menegaskan bahwa selama bulan Sura, berbagai perguruan pencak silat akan mengadakan tradisi masing-masing. Dia juga mengimbau kepada pimpinan organisasi perguruan silat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
“Momen bulan Sura bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi tanggung jawab kita semua. Setidaknya, pelatih sudah memberikan himbauan kepada murid-muridnya untuk ikut menjaga ketertiban di Ngawi,” ujar Dwi Rianto Jatmiko.
Dwi Rianto juga menambahkan bahwa seluruh masyarakat, khususnya anggota organisasi pencak silat, harus mengendalikan diri terhadap provokasi di media sosial yang berpotensi memicu konflik.
“Organisasi manapun harus waspada terhadap provokasi di media sosial yang dapat memicu konflik antarkelompok. Hal ini harus diwaspadai,” kata Dwi Rianto yang juga menjabat sebagai Ketua PSHT Cabang Ngawi, Pusat Madiun.
Sebagai wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto juga menyatakan bahwa pihaknya akan memerintahkan Diskominfo untuk melakukan pengawasan melalui media sosial.
Sementara itu, Wakapolres Ngawi, Kompol Achmad Robial, menyampaikan bahwa perayaan bulan Sura menjadi perhatian utama polisi. Polisi akan memberlakukan beberapa aturan khusus terkait kegiatan yang dilakukan oleh perguruan silat.
“Kegiatan perguruan silat selama bulan Sura menjadi atensi kepolisian. Salah satunya adalah penindakan terhadap konvoi yang melanggar aturan akan ditindak secara tegas,” ucap Kompol Robial.
Artikel ini disadur dari SUARA INDONESIA
Pewarta: Ari Hermawan
Editor: Mahrus Sholih
