Jakarta – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjadi salah satu sosok yang memiliki nilai elektabilitas paling tinggi setelah masuk dalam bursa Pilgub Jawa Tengah (Jateng). Hal tersebut tidak menutup kemungkinan Kaesang akan mencalonkan diri dalam Pilgub Jateng.
Baca Juga:
Pengamat: Representasi Prabowo dan Jokowi, Duet Sudaryono-Kaesang Bakal Moncer di Pilgub Jateng
Nilai elektabilitas tertinggi Kaesang didapatkan dari hasil survei Indikator Politik Indonesia. Kaesang mendapatkan angka 17,7 persen dalam simulasi survei 20 nama calon.
Wilayah Jawa Tengah dikenal sebagai ‘Kandang Banteng’ karena PDI Perjuangan masih mendominasi di wilayah Jateng. Saat ini, PDIP masih memegang nilai elektabilitas sebanyak 35,5 persen.
Baca Juga:
Pesan Jokowi Sambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah
Pendiri Indikator, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa kondisi seperti ini dapat membuka peluang terjadinya persaingan antara PDIP dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden 2024. Kaesang sendiri merupakan putra bungsu Jokowi.
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024
Baca Juga:
DPR Ancam KPU Tak Pakai Sirekap di Pilkada 2024 Jika Tak Bisa Jelaskan Penggunaannya
Juga, kader PDIP turut masuk dalam bursa cagub Jateng, yaitu Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) dan Hendrar Prihadi (Hendi).
“Menarik jika misalnya Kaesang maju, Mas Bambang Pacul maju bersama Hendi, ini adalah pertarungan terbuka kedua antara keluarga Jokowi versus PDIP,” ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Minggu 7 Juli 2024.
Burhanuddin menjelaskan bahwa jika Kaesang maju dalam Pilgub Jateng, maka wilayah tersebut dianggap sebagai peluang besar bagi Kaesang untuk meraih kemenangan dibandingkan dengan DKI Jakarta.
Jateng juga dinilai dapat meningkatkan elektabilitas PSI, partai yang dipimpin oleh Kaesang, untuk dapat lolos ke parlemen dalam Pemilu Legislatif 2029.
“Hal ini juga bisa menjadi alasan bagi Kaesang untuk maju di Jawa Tengah. Sebagai pertimbangan untuk 2029, karena Jawa Tengah merupakan provinsi terpadat ketiga,” ucapnya.
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
“Mungkin ada intensi Kaesang untuk lebih memilih Jakarta, tetapi karena peluang kemenangannya lebih terbuka di Jawa Tengah, dan demi membesarkan PSI, Kaesang bisa memutuskan untuk maju di Jawa Tengah,” lanjut Burhanuddin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendapatkan nilai elektabilitas tertinggi dalam Pilgub Jawa Tengah. Meskipun demikian, Kaesang justru disaingi oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Hal tersebut berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. Dalam hasil survei, Kaesang Pangarep mendapatkan elektabilitas tertinggi dalam simulasi survei 20 nama calon dengan persentase 17,7 persen.
Selanjutnya, untuk posisi kedua diduduki oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dengan persentase 15,6 persen.
Pendiri Indikator Burhanuddin Muhtadi menilai bahwa Irjen Ahmad Luthfi menjadi pesaing yang ketat bagi Kaesang karena persentase keterpilihannya masih dalam rentang margin kesalahan.
“Kaesang berada di peringkat pertama tetapi dalam selisih margin kesalahan dengan Ahmadd Lutfi Kapolda Jawa Tengah. Jadi, kita tidak tahu siapa yang sebenarnya unggul. Namun, Kaesang berada di peringkat pertama secara absolut. Meskipun begitu, itu tidak dominan,” ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Minggu 7 Juli 2024.
Posisi ketiga diisi oleh mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan elektabilitas 12,8 persen. Kemudian, diikuti oleh politikus PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dengan elektabilitas sebesar 6 persen.
Selain itu, terdapat nama Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan elektabilitas 5,6 persen, Raffi Ahmad 4,4 persen, Achmad Husein 3,4 persen, M. Yusuf Chudiori 3,3 persen, Sudaryono 3,2 persen, dan beberapa nama lainnya dengan elektabilitas di bawah 3 persen.
Burhanuddin menyebutkan bahwa survei dilakukan kembali berdasarkan simulasi hanya 10 nama. Hasilnya, putra Presiden RI Joko Widodo tersebut masih menduduki posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 22,8 persen.
Elektabilitas tertinggi kedua juga dipegang oleh Ahmad Lutfi sebesar 18,7 persen. Selanjutnya, Taj Yasin Maimoen dengan 12,7 persen, Bambang Pacul dengan 9,1 persen, dan nama lainnya di bawah 7 persen.
“Meskipun elektabilitasnya tidak jauh berbeda dengan simulasi sebelumnya, namun meskipun Kaesang berada di peringkat pertama dengan margin kesalahan 3,5 persen, itu tidak signifikan jika dibandingkan dengan Ahmad Luthfi,” ujarnya.
Survei ini dilakukan pada periode 10-17 Juni 2024 dengan total sampel sebanyak 800 responden dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Responden tersebut dipilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin kesalahan ± 3,5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Halaman Selanjutnya
Burhanuddin menjelaskan bahwa jika Kaesang maju dalam Pilgub Jateng. Maka wilayah tersebut dianggap sebagai peluang besar bagi Kaesang untuk meraih kemenangan dibandingkan dengan DKI Jakarta.