update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Dua Perawat dari Banyuwangi Berpartisipasi dalam Seleksi G to G di Jerman

    
        
        

          Ekbis
          Dua Perawat asal Banyuwangi Ikut Seleksi G to G Jerman
        

        

Salah satu calon tenaga perawat program G to G Jerman saat mendaftar di P4MI Banyuwangi. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Dua perawat asal Banyuwangi, Jawa Timur, ikut dalam penjaringan program Government to Government (G to G) untuk bekerja di Jerman.

Kedua perawat itu adalah Tia Martania Marantika, lulusan Stikes Rustida Banyuwangi, dan Ranindita Wulandari, lulusan Stikes Banyuwangi.

G to G merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman yang bertujuan untuk mengisi kebutuhan tenaga medis di sana, sekaligus memberikan peluang kerja bagi tenaga medis Indonesia.

Koordinator Pol Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Meryanto mengatakan, seleksi G to G Jerman untuk perawat sudah sampai tahapan interview.

“Tahapan interview dilakukan oleh user atau perwakilan langsung dari orang Jerman,” cetusnya, dikonfirmasi, Jumat (5/7/2024).

Menurut Fery, proses interview adalah tahapan penting untuk menentukan nasib mereka. Apakah lolos atau tidak.

P4MI berharap ada perwakilan dari Banyuwangi yang bisa lolos. Mengingat, seleksi G to G Jerman untuk tenaga perawat ini sangat ketat. Hanya dibutuhkan sekitar 600 perawat di seluruh penjuru Indonesia.

“Kami berharap dapat lolos seleksi dan berkontribusi di Jerman. Jika tahap interview sudah lolos, ada tahap selanjutnya yaitu kompetensi bahasa. Mereka belajar bahasa Jerman dulu. Setelah mahir mereka lalu penempatan ke Jerman,” jelas Fery.

Seleksi G to G ini diharapkan dapat membuka jalan bagi lebih banyak tenaga medis Indonesia untuk mendapatkan pengalaman kerja di kancah internasional.

Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis di Indonesia melalui transfer pengetahuan dan teknologi dari Jerman.

Selain dua perawat asal Banyuwangi, tambah Fery, ada satu perawat asal Jember yang ikut dalam seleksi G to G Jerman. Dia adalah Irfan Iskandar.

“Untuk wilayah kerja P4MI Banyuwangi, ketambahan satu peserta lagi dari Jember. Sehingga totalnya ada tiga orang. Semoga semuanya lolos seleksi,” tandasnya.

Sejumlah perawat yang mendaftar program G to G Jerman merupakan hasil dari sosialisasi yang gencar dilakukan P4MI Banyuwangi di kampus-kampus kesehatan yang tersebar di wilayah kerjanya. Baik Banyuwangi, dan Jember. (*)

»Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

  

  

  

  

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

 < !--        Tag             Bagikan                      -->