Prabasonta
– 02 Juli 2024 | 10:07 – Dibaca 684 kali
Salah seorang petani lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, memetik kopi arabika di lahan. (Foto: Yoni Setyo R/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, MAGETAN – Siapa sangka lereng Gunung Lawu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menjadi lahan pertanian yang cukup subur untuk tanaman kopi.
Terbukti, biji kopi arabika terlihat begitu banyak di batang pohonnya. Dan saat ini, petani kopi bisa tersenyum lebar, setelah harga jual kopi arabika di pasaran cukup tinggi.
Di saat panen raya, harga kopi tersebut tembus di angka Rp 250 ribu per kilogram. Untuk luasan lahan satu hektare, petani di lereng Gunung Lawu dapat meraup hingga Rp 500 juta.
Tingginya harga kopi arabika ini merupakan dampak dari petani di negara Vietnam dan Brazil yang mengalami gagal panen, sehingga harga kopi Arabika melejit karena langka di pasaran.
“Saat ini harga kopi arabika tembus Rp 250 ribu per kilogramnya,” kata Agung, salah seorang petani kopi arabika di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan.
Sementara itu, dalam satu pohon yang sudah berumur empat tahun, dapat menghasilkan biji kopi antara 10 sampai 15 kilogram. Dalam satu hektare, petani dapat memanen hingga enam ton lebih.
Kopi jenis ini memang ideal ditanam di ketinggian 1.300 mdpl. Otomatis, kualitas kopi petani di Dusun Singolangu, Desa Sarangan, Kabupaten Magetan tersebut, cukup baik.
“Kopi arabika di sini tumbuh subur dengan kualitas yang bagus. Diperkirakan, puncak musim panen berakhir pada Juli ini,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Yoni Setyo R
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Prabasonta |
Editor | : Mahrus Sholih |