Ujang Komarudin, seorang pengamat politik, memberikan tanggapan terhadap beberapa lembaga asing yang mulai memperhatikan program pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ujang, lembaga-lembaga asing tersebut nampaknya tidak senang melihat Indonesia menjadi negara yang maju. Beberapa lembaga asing, termasuk Morgan Stanley, menyoroti program Prabowo-Gibran dan menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia. Mereka mengkritik janji kampanye seperti program makan siang dan susu gratis untuk pelajar yang dianggap dapat menimbulkan beban fiskal yang besar.
Ujang berpendapat bahwa kritik dari lembaga asing terhadap program Prabowo-Gibran sebenarnya mengarah pada ketakutan dan paranoid asing terhadap Indonesia. Menurutnya, program makan bergizi gratis yang disoroti oleh lembaga keuangan seperti IMF dan World Bank dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia, terutama yang membutuhkan.
Ujang mengutip pernyataan dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, yang menyatakan pentingnya memiliki pemimpin yang dibenci dan ditakuti asing. Baginya, kecaman dan kebencian asing terhadap Prabowo menunjukkan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang benar dan tidak tunduk pada tekanan asing. Menurut Ujang, hal tersebut menunjukkan bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang berjiwa ksatria.