update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib yang Lengkap

Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib yang Lengkap

Jakarta, CNBC Indonesia – Sholat ghaib dilakukan ketika seseorang meninggal di tempat yang jauh. Tata caranya sama dengan sholat jenazah biasa, namun tanpa jenazah di tempat sholat. Niatnya untuk menghantarkan doa bagi jenazah yang tidak hadir secara fisik.

Dalam buku “Tata Cara Sholat Lengkap yang Dicintai Allah” oleh Yoli Hemdi, dijelaskan bahwa sholat ghaib merupakan salah satu kemudahan yang diberikan dalam agama Islam.

Jika ada seseorang yang meninggal di tempat yang jauh, umat Islam tetap dapat melaksanakan sholat jenazah meskipun tidak dapat melihat jenazahnya secara langsung. Tata cara sholat ghaib sama dengan sholat jenazah pada umumnya, hanya saja niatnya berbeda, yaitu untuk mendoakan jenazah yang tidak hadir secara fisik di hadapan jamaah dengan kehadiran secara makna atau batin.

Niat Sholat Ghaib: Arab, Latin, dan Arti

Merujuk pada buku yang sama, berikut niat sholat ghaib yang dapat dilafalkan.

1. Niat Sholat Ghaib Jenazah Perempuan
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَة) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab latin: Ushallii ‘ala mayyitati (fulaanah) al-ghaa’ibah arba’a takbiiriatin fardhu kifayah, imaman/makmuman lillaahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (si Fulanah, disebut namanya…) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Sholat Ghaib Jenazah Laki-laki
أُصَلِّ عَلَى مَيْتِ (فُلَانٍ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab latin: Ushallii ‘ala mayyiti (fulaan) al-ghaa’ibi arba’a takbiiraatin fardhu kifayah, imaman/makmuman lillaahi Ta’alaa.
Artinya: “Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (si Fulan, disebut namanya…) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Sholat Ghaib Jenazah Banyak
أُصَلِّي عَلىٰ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى.
Ushollii alaa man sholla alaihi arba’a takbiroti fardu kifayah, ma’muman/imaaman lil laahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat Ghaib sebagai imam/makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta’ala.”

Niat sholat Ghaib tersebut bisa dibaca dalam hati, sebagaimana niat sholat pada umumnya.

Tata Cara Sholat Ghaib

Berikut tata cara sholat ghaib yang dikutip dari Kitab Lengkap Panduan Sholat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani MA dan Abdurrahim Hamdi MA.

1. Berdiri (bagi yang mampu) dan mengucapkan niat seperti bacaan di atas.
2. Takbiratul ihram seperti sholat biasa.
3. Kemudian membaca Al-Fatihah.
4. Takbir kedua membaca sholawat:
اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Arab latin: Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa shollaita ala ibrahim wa ala aali ibrahim. Wa barik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kama barakta ala ibrahim wa ala ali ibrahim. Innaka hamidun majiid.
Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.”

5. Takbir ketiga membaca doa untuk mayit:
اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَعَذَابِ النارِ.
Arab latin: Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafuanhu, wa akrim nuzulahu, wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minal danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa adzaaban naari.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia dari beberapa hal yang tidak disukai, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

6. Takbir ke empat membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan:
اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ انَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ.
Arab latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj’al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.
Artinya: “Ya Allah, janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya.”

7. Salam dengan menghadap kanan terlebih dahulu.

[Artikel Selanjutnya: Tata Cara Doa untuk Bayi yang Baru Lahir]

(dag/dag)

Exit mobile version