update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Lebih dari 1,5 Juta Jemaah Haji Berkumpul di Arafah untuk Wukuf, Inilah Signifikansinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Lebih dari 1,5 juta jemaah haji dari seluruh penjuru dunia pada Jumat (14/06/2024) sudah tiba di Arafah untuk melaksanakan wukuf sebagai salah satu rangkaian puncak ibadah haji. Ibadah wukuf akan dimulai pada Sabtu, 15 Juni 2024. Lantas, apa maksud dari wukuf dan apa maknanya?

Mengutip situs Kementerian Agama, prosesi wukuf dimulai saat matahari tergelincir hingga jelang terbenam. Setelah mendengar khutbah wukuf serta melaksanakan salat Zuhur dan Asar secara jamak taqdim, semua jemaah mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ritual yang bisa mereka jalankan, mulai dari zikir, salawat, serta bermunajat. Momen ini begitu sakral. Sebab, di fase inilah, para jemaah haji diajak untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta di waktu dan tempat yang sangat mustajab.

Bahkan, prosesi ini lah yang disebut sebagai inti haji. Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya asal Gresik itu, keutamaan wukuf tak lepas dari makna yang begitu mendalam dari prosesi ini. Apa saja?

Pertama, wukuf adalah sebuah simbol kebulatan tekad manusia untuk menghentikan semua keburukan yang pernah dia buat agar jangan dilakukan lagi. Juga sebagai momen mengabadikan nilai kebaikan sehingga menjadikannya bibit yang berkembang. Makna kedua, wukuf terletak pada waktu pelaksanaannya yang dimulai pada ba’da zawal atau setelah matahari mulai tergelincir. Ini memiliki makna bawa sinar matahari ibarat mata hati kita yang berusaha untuk menghilangkan semua keburukan, serta selalu menumbuhkan hal-hal baik demi selalu bisa mendekat kepada Sang Pencipta.

Jika jtu terwujud, tujuan utama wukuf sebagai puncak kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan itu muncul, baik untuk diri agar bertakwa, untuk sesama, dan alam semesta. Demi kesempurnaan wukuf, selain mendekatkan diri kepada Sang Khalik, jemaah juga tak boleh melakukan larangan wukuf. “Seperti memotong tanaman di Arafah, menyiksa hewan dan lainnya. Ini sebagai latihan agar kesadaran diri terbentuk.”